Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pendidikan Dayah melakukan mediasi sebagai upaya mendamaikan perkara santri diduga diusap cabai, dengan menghadirkan pimpinan Dayah Darul Hasanah Aceh Barat dengan orangtua kandung santri.

“Alhamdulillah, kami sudah berhasil mediasi ini kami lakukan sebagai upaya mendamaikan kedua belah pihak, agar masalah ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan,” kata Kepala Bidang Manajemen SDM Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Barat, Hendra Saputra kepada ANTARA di Meulaboh, Kamis.

Menurutnya, dalam mediasi yang turut dihadiri oleh Camat Pante Ceureumen, Aceh Barat, kepala desa, komite sekolah, himpunan ulama dayah Aceh Barat dan NU Aceh Barat, telah disepakati bahwa permasalahan isteri pimpinan pesantren mengolesi cabai ke mulut santri beberapa waktu lalu, sepakat untuk diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak lagi diselesaikan melalui jalur hukum.

Baca juga: Isteri pimpinan Ponpes di Aceh Barat ditangkap, diduga siram air cabai ke santri

Kedua belah pihak yaitu Pimpinan Dayah Darul Hasanah Aceh Barat Teungku Hasanuddin telah meminta maaf kepada ayah kandung santri berinisial T, yaitu Raja Sayang atas kesilapan yang dilakukan oleh istri pimpinan dayah.

Begitu juga dengan Raja Sayang selaku orangtua santri, juga telah memaafkan peristiwa kasus oles cabai, sebelumnya diberitakan penyiraman air cabai, yang telah menjadi perhatian masyarakat di Aceh termasuk di nusantara.

Hendra Saputra mengatakan kedua belah pihak juga telah sepakat untuk menyelesaikan masalah ini melalui jalur perdamaian dengan mengedepankan azas kekeluargaan dari kedua belah pihak.

Baca juga: Polisi ungkap motif penyiram air cabai ke santri, pelaku sudah ditahan

Dengan adanya kesepakatan tersebut, Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Barat mengharapkan agar persoalan ini dapat selesai dengan cepat sehingga tidak menghambat proses belajar mengajar di pesantren.

“Kami berharap dengan adanya mediasi ini,  ke depan pendidikan di dayah (pesantren tradisional) tidak menjadi momok menakutkan menakutkan bagi masyarakat, dan masyarakat tidak perlu takut memberi pendidikan di dayah bagi anak-anaknya,” katanya.

Ia menyebutkan, tindakan oles cabai ke mulut santri, hanyalah ulah oknum dan diketahui telah melakukan kesilapan, karena perbuatan tersebut tidak dilakukan dengan sengaja kepada santri, demikian Hendra Saputra.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024