Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang terus memacu pengerjaan perbaikan tanggul sungai yang jebol pasca banjir yang melanda sembilan desa di wilayah pesisir Kecamatan Seruway, kabupaten itu.
“Perbaikan tanggul jebol sudah dilakukan melibatkan UPTD Dinas Pengairan Aceh setelah ada arahan Pj gubernur Aceh saat meninjau banjir dan rakor virtual penanganan bencana banjir dengan delapan kepala daerah dari Aceh Tamiang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery di Aceh Tamiang, Sabtu.
Sebelumnya Aceh Tamiang juga telah ditetapkan status darurat banjir. Kemudian BPBD membuka posko di Pos 6 Damkar Seruway, serta seluruh personel oranye regu penyelamatan dan evakuasi siaga di lokasi.
“Seperti (18/10) kemarin pagi, air sungai naik kami langsung turun dan menutup tanggul jebol itu,” ujarnya.
Sejauh ini, menurut dia, BPBD juga telah merehabilitasi tanggul-tanggul yang labil di sepanjang pesisir Aceh Tamiang sebagai langkah antisipasi agar tidak roboh saat diterjang arus yang dipicu curah hujan tinggi, seperti tanggul di Pekan Seruway.
“Tanggul yang sudah kita rehab atau perkuat di Kampung Tangsi Lama satu titik dan Kampung Binjai ada empat titik, yang kondisinya waktu itu nyaris jebol. Kami terpaksa kerja dari pagi sampai malam untuk menutup tanggul yang kritis bertepatan dengan banjir,” ujarnya.
Perbaikan tanggul jebol tersebut diperkirakan membutuhkan waktu selama empat hari apabila cuaca cerah. Tiga alat berat dikerahkan untuk merevitalisasi badan tanggul jebol sepanjang 60 meter serta bulldozer untuk pembersihan puing-puing dampak banjir.
“Penimbunan tanggul dikerjakan hingga malam hari. Lebar benteng empat meter dan tinggi tanggul 3,5 meter. Kalau enggak ada halangan dua hari lagi siap,” ujarnya.
Sebelumnya BPBD mencatat melanda sembilan desa di pesisir Aceh Tamiang itu yang disebabkan jebol tanggul sungai di kawasan Pekan Seruway-Kampung Muka Sei Kuruk sepanjang 60 meter.
Pj Gubernur Aceh Safrizal juga telah turun langsung ke lapangan dan memerintahkan instansi terkait untuk memperbaiki tanggul sementara menggunakan dana tanggap darurat.
“Gunakan dana darurat, susun perencanaan terkait perbaikan tanggul bersama BPBA agar ini bisa tertangani segera,” kata Safrizal.
Selama di Aceh Tamiang, Safrizal didampingi Pj Bupati Aceh Tamiang Asra juga melihat posko bencana banjir dan dapur umum yang dipusatkan di Pos Damkar 6 Seruway yang menampung sekitar 550 jiwa mengungsi.
Secara terpisah, tokoh pemuda di Seruway Muhammad Deni mengapresiasi kunjungan Pj gubernur Aceh bersama Kapolda Irjen Pol Achmad Kartiko dan Pangdam IM Mayjen TNI Niko Fahrizal ke Aceh Tamiang sehingga tanggul yang jebol langsung tertangani.
Kata dia, penimbunan tanggul dimulai dilakukan Jumat (18/10) pagi hingga malam menggunakan tanah bukit sebanyak ratusan truk. Sementara alat berat pun terus ditambah khusus untuk menimbun tanggul pecah.
“Hari ini alat berat yang ada di lokasi grader satu unit, bulldozer satu unit, loader satu unit dan excavator dua unit. Tadi malam ada tambahan lagi excavator milik anggota DPRA Zakiruddin dan Edy Ansaruddin,” katanya.
Baca juga: Pengungsi banjir di Aceh Tamiang diberikan bantuan masa panik
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Perbaikan tanggul jebol sudah dilakukan melibatkan UPTD Dinas Pengairan Aceh setelah ada arahan Pj gubernur Aceh saat meninjau banjir dan rakor virtual penanganan bencana banjir dengan delapan kepala daerah dari Aceh Tamiang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery di Aceh Tamiang, Sabtu.
Sebelumnya Aceh Tamiang juga telah ditetapkan status darurat banjir. Kemudian BPBD membuka posko di Pos 6 Damkar Seruway, serta seluruh personel oranye regu penyelamatan dan evakuasi siaga di lokasi.
“Seperti (18/10) kemarin pagi, air sungai naik kami langsung turun dan menutup tanggul jebol itu,” ujarnya.
Sejauh ini, menurut dia, BPBD juga telah merehabilitasi tanggul-tanggul yang labil di sepanjang pesisir Aceh Tamiang sebagai langkah antisipasi agar tidak roboh saat diterjang arus yang dipicu curah hujan tinggi, seperti tanggul di Pekan Seruway.
“Tanggul yang sudah kita rehab atau perkuat di Kampung Tangsi Lama satu titik dan Kampung Binjai ada empat titik, yang kondisinya waktu itu nyaris jebol. Kami terpaksa kerja dari pagi sampai malam untuk menutup tanggul yang kritis bertepatan dengan banjir,” ujarnya.
Perbaikan tanggul jebol tersebut diperkirakan membutuhkan waktu selama empat hari apabila cuaca cerah. Tiga alat berat dikerahkan untuk merevitalisasi badan tanggul jebol sepanjang 60 meter serta bulldozer untuk pembersihan puing-puing dampak banjir.
“Penimbunan tanggul dikerjakan hingga malam hari. Lebar benteng empat meter dan tinggi tanggul 3,5 meter. Kalau enggak ada halangan dua hari lagi siap,” ujarnya.
Sebelumnya BPBD mencatat melanda sembilan desa di pesisir Aceh Tamiang itu yang disebabkan jebol tanggul sungai di kawasan Pekan Seruway-Kampung Muka Sei Kuruk sepanjang 60 meter.
Pj Gubernur Aceh Safrizal juga telah turun langsung ke lapangan dan memerintahkan instansi terkait untuk memperbaiki tanggul sementara menggunakan dana tanggap darurat.
“Gunakan dana darurat, susun perencanaan terkait perbaikan tanggul bersama BPBA agar ini bisa tertangani segera,” kata Safrizal.
Selama di Aceh Tamiang, Safrizal didampingi Pj Bupati Aceh Tamiang Asra juga melihat posko bencana banjir dan dapur umum yang dipusatkan di Pos Damkar 6 Seruway yang menampung sekitar 550 jiwa mengungsi.
Secara terpisah, tokoh pemuda di Seruway Muhammad Deni mengapresiasi kunjungan Pj gubernur Aceh bersama Kapolda Irjen Pol Achmad Kartiko dan Pangdam IM Mayjen TNI Niko Fahrizal ke Aceh Tamiang sehingga tanggul yang jebol langsung tertangani.
Kata dia, penimbunan tanggul dimulai dilakukan Jumat (18/10) pagi hingga malam menggunakan tanah bukit sebanyak ratusan truk. Sementara alat berat pun terus ditambah khusus untuk menimbun tanggul pecah.
“Hari ini alat berat yang ada di lokasi grader satu unit, bulldozer satu unit, loader satu unit dan excavator dua unit. Tadi malam ada tambahan lagi excavator milik anggota DPRA Zakiruddin dan Edy Ansaruddin,” katanya.
Baca juga: Pengungsi banjir di Aceh Tamiang diberikan bantuan masa panik
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024