Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh merasionalisasi keberadaan Conservation Response Unit (CRU) di wilayah Aceh, dengan menutup empat dari tujuh CRU di wilayah tersebut. Salah satu yang dipertahankan adalah CRU Sampoiniet di Aceh Jaya, karena ada potensi ekowisata.

"Kebijakan ini diambil menyusul dukungan operasional termasuk insentif bagi asisten mahout dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah berhenti," kata Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata, di Banda Aceh, Jumat.

Ujang menyampaikan, BKSDA Aceh memutuskan untuk mempertahankan tiga unit aktif yaitu CRU Sampoiniet di Aceh Jaya, CRU Naca Trumon Tengah di Aceh Selatan, dan CRU Das Peusangan di Bener Meriah, mengingat di sana juga terdapat potensi ekowisata. 

"Kita optimalkan tiga CRU saja karena keberadaan gajah di sana dapat memberikan edukasi kepada masyarakat ketika nanti dikembangkan menjadi ekowisata. Terus, ini kan jangka panjang," ujarnya.

Baca juga: Anak gajah betina lahir dengan selamat di CRU Alue Kuyun Aceh Barat

Sedangkan empat CRU yang bakal dinonaktifkan untuk efisiensi operasional, yakni CRU Alue Kuyun di Aceh Barat, CRU Mila di Pidie, CRU Cot Girek di Aceh Utara, dan CRU Serbajadi Aceh Timur. 

Meski empat CRU dinonaktifkan, lanjut dia, BKSDA memastikan mitigasi konflik satwa tetap berjalan melalui koordinasi dengan resor-resor pengelolaan di lapangan.

"Kita revitalisasi dan optimalkan saja. CRU tidak perlu sebanyak itu yang penting fungsinya tetap berjalan," katanya.

Dirinya menuturkan, saat ini pihaknya sedang melakukan perbaikan CRU Sampoiniet Aceh Jaya karena mengalami rusak berat akibat ditimpa pohon tumpang pada (16/9/2023).

"Ini bukan berarti CRU dibubarkan, melainkan akan diaktifkan kembali setelah perbaikan sarana dan posko untuk mahout di sana rampung," ujarnya.

Ia menambahkan, karena adanya. perbaikan, maka gajah jinak yang berada di CRU Sampoiniet beserta di CRU tidak aktif akan direlokasi ke Pusat Latihan Gajah (PLG) guna meningkatkan pengawasan dan monitoring satwa. 

"Hanya CRU Trumon Tengah di Aceh Selatan yang sampai saat ini tetap beroperasi sepenuhnya karena dapat dukungan operasional dari APBN," demikian Ujang Wisnu Barata. 

Baca juga: Menikmati alam Aceh Jaya sambil melihat gajah jinak CRU Sampoiniet, begini cara menuju lokasinya
 

Pewarta: Nurul Hasanah

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024