Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto menyatakan kehadiran guru penggerak dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang berdaya dan berkomitmen serta meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa di kabupaten Aceh Besar.
"Program yang telah diluncurkan sejak 2020 ini patut kita apresiasi dan dukung bersama, karena kontribusi guru penggerak akan mendongkrak perubahan kemajuan pendidikan melalui proses pembelajaran yang berfokus pada siswa, dengan penggunaan sistem kurikulum merdeka yang metodenya sangat fleksibel, kemudian akan merealisasikan perwujudan ekosistem Pendidikan yang lebih dinamis dan siap pakai," kata Muhammad Iswanto di Blang Bintang, Senin.
Ia menjelaskan guru penggerak yang terpilih pastinya sudah melewati berbagai proses seleksi ketat untuk menjadi guru penggerak.
"Pemerintah Kabupaten Aceh Besar sangat mendukung segala kegiatan yang mampu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan kabupaten ini, khususnya pembangunan di bidang pendidikan," katanya.
Baca juga: Kejati Aceh periksa 200 saksi dugaan korupsi guru penggerak
Ia mengatakan bukti nyata dukungan Pemkab Aceh Besar terhadap Program Guru Penggerak(PGP) yaitu sudah hampir semua lulusan Guru Penggerak diangkat sebagai kepala sekolah dan sudah banyak perubahan yang signifikan dilakukan oleh kepala-kepala sekolah dari alumni guru penggerak.
Di sela-sela membuka Lokakarya 7 Calon Guru Penggerak (CGP) Program Pendidikan Guru Penggerak (PPG angkatan ke-10 di Aula SMA Modal Bangsa Aceh, Ia menambahkan Lokakarya panen Hasil Belajar merupakan bukti dari hasil perubahan yang telah dilakukan oleh para calon guru penggerak untuk memajukan dunia Pendidikan.
Kadis Pendidikan Aceh Besar, Bahrul Jamil mengatakan Lokakarya 7 merupakan penutup dari rangkaian seluruh tahapan pendidikan Guru Penggerak dengan tema "Panen Hasil Belajar’.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024