Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pedagang di Pasar Bina Usaha Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh tidak mempersoalkan penetapan harga eceran tertinggi (HET) beras kualitas medium dan premium sesuai Permendag Nomor 47/2017.

Amir, pemilik Usaha Dagang (UD) di lokasi Pasar Bina Usaha di Meulaboh, Kamis mengatakan, pedagang belum merasakan dampak dari adanya penentuan HET untuk komoditas beras karena tercukupinya beras lokal.

"Harga beras Aceh yang paling mahal dan paling bagus Rp11.000 per kilogram, kalau beras dari luar Aceh seperti merek Makyus itu sampai Rp14.000 per kilogram, padahal kualitasnya beda tipis, masyarakat Aceh pun tidak menyukai beras itu," katanya.

Sebut Amir, masyarakat menengah ke atas yang tinggal di wilayah Kota Meulaboh lebih banyak membeli beras kualitas premium lokal seperti merek Yusima cap Dua Mawar, TD, dengan harga Rp9.500/Kg atau dijual Rp145.000/zak - Rp150.000/zak (isi 15 Kg).

Sementara untuk masyarakat menengah ke bawah lebih banyak membeli beras dengan kualitas medium lokal seperti merek Pinto Aceh, Walet dan sebagainya dengan harga Rp8.000 - Rp9.000/Kg atau bila dijual per zak seharga Rp125.000-Rp135.000/zak.

Sementara untuk beras merek ternama dari luar Aceh maupun beberapa merek beras dengan kemasan yang lebih bagus, tidak banyak yang minati dan hanya sebagai pelengkap barang di toko, sebab harganya sedikit mahal karena biaya transportasi.

"Masyarakat Aceh saya lihat, yang penting pasokan beras lancar, berasnya bagus, persoalan harga selisih Rp500 sampai Rp1.000 per zak, itu tidak masalah. Kalau menurut saya lebih baik soal harga beras itu diserahkan ke hukum pasar," sebutnya.

Pemerintah menerbitkan Permendag Nomor 47/2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatur tentang HET beras kualitas medium Rp9.450/Kg dan premium Rp12.800/Kg berlaku sejak 1 September 2017.

Kepala Bulog Sub Divisi Regional Meulaboh, Ade Mulyani menyampaikan, kondisi harga beras di pasar wilayah kerjanya terpantau stabil, malahan harga jual komoditas beras untuk medium dan premium masih di bawah HET Permendag tersebut.

"Harga beras medium lokal di pasar masih kisaran Rp9.000-an dan yang premium Rp10.000-an, masih stabil dan di bawah HET Permendag," kata Ade Mulyani.


Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017