Meulaboh (ANTARA Aceh) - Ketersediaan ikan segar di tempat pendaratan ikan (TPI) Desa Ujong Baroh, Kabupaten Aceh Barat, sangat terbatas sehingga memicu kenaikan harga beberapa jenis ikan di tingkat pedagang pengecer.

"Tidak ada ikan, cuaca di laut sedang tidak bersahabat, jadi cuma ikan-ikan pancing dan ikan campuran yang ada dibongkar dari nelayan hari ini," kata Muhammad Jalil, salah seorang pedagang di lokasi TPI Ujong Baroh, Sabtu.

Ia menyatakan, sejak Jumat (8/9) nelayan tidak malaut karena merupakan hari pantang melaut, sementara hasil tangkapan yang diharapkan dibongkar oleh nelayan-nelayan pancing maupun yang menggunakan pukat/jaring yang menghasilkan ikan campuran.

Banyak lapak-lapak pedagang kali lima (PKL) penjual ikan segar di lokasi pasar tersebut terlihat sepi dan kosong, kalaupun ada hanya beberapa meja yang menyediakan jenis ikan seperti bandeng, sebab ikan tersebut berasal dari air tawar.

Kemudian ikan kembung juga masih bisa ditemukan di sekitar 4-6 lapak penjualan, akan tetapi untuk harga jual enceran Rp65.000/kg, harga tersebut mengalami kenaikan drastis dari harga biasanya Rp40.000/kg atau termahal RpRp50.000/kg.

"Tidak ada pasokan ikan hari ini, cuaca buruk, nelayan tidak melaut. Kalaupun ada ikan harganya naik, itupun yang dipasok tadi malam dan tadi pagi. Siang ini belum ada nelayan yang pasok ikan, mungkin nanti malam," sebut Muksin, pedagang lainnya.

Kondisi serupa juga terjadi di lokasi pasar ikan Desa Lapang dan pasar Ikan Desa Pasar Aceh, Kecamatan Johan Pahlawan, meskipun kawasan setempat merupakan sentra pemasok ikan segar, namun untuk satu hari ini, persediaan ikan sangat menipis.

Yusna, salah seorang ibu rumah tangga yang datang ke lokasi pasar Ujong Baroh yang ditanyai mengaku, kebutuhan ikan segar itu untuk acara kenduri "jeurat" atau kenduri tahunan di makam masal keluarga mereka seperti di pemakaman umum Desa Rundeng.

"Kami besok (Minggu) acara kenduri jeurat, jadi hari ini butuh ikan untuk acara, minimal ikan seperti tongkol, tuna dan sejenis ikan karang. Sudah tiga pasar ikan saya datangi tidak ada, cuma ikan bandeng yang ada," sebutnya.

Sementara itu Salfajar, salah seorang nelayan Desa Ujong Baroh yang ditanyai di tempat penambatan kapal motornya menyatakan, kondisi air laut saat ini keruh, hanya banyak ikan jenis ikan campuran, itupun bila menggunakan pukat dengan mata jaring kecil.

Sementara untuk ikan sejenis tongkol, gabu, tuna, cengkalang serta sejenis ikan karang kata dia, susah didapatkan dalam kondisi laut saat ini, selain alun/ gelombang tinggi, hujan disertai badai (angin kencang) juga tengah melanda wilayah perairan setempat.

"Ikan-ikan campuran ada, banyak juga kena pukat, karena dia tidak nampak mata jaring sebab air laut keruh. Tapi kalau ikan jenis tuna, tongkol susah dapat, kecuali jauh dan itu dengan boad besar," katanya menambahkan.


Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017