Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh menyatakan bahwa hingga hari ini sudah ada delapan dari total 76 sekolah dan madrasah dasar sampai menengah milik organisasi tersebut telah berstatus unggul, dan jumlah pelajar nya juga meningkat dalam dua tahun terakhir.
"Sekarang sudah ada delapan sekolah Muhammadiyah Aceh yang berstatus unggul, mulai dari SD, SMP hingga SMA. Tapi kami mendaftar lagi untuk berikutnya," kata Wakil Ketua PWM Aceh, Taqwaddin, di Banda Aceh, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan dalam kegiatan pelatihan pendidikan khusus Kepala Sekolah Muhammadiyah se-Aceh dan peningkatan kompetensi guru dasar dan menengah, di Banda Aceh.
Adapun yang sudah berstatus unggul tersebut yakni SD Muhammadiyah 2 Langsa, SD Muhammadiyah Bireuen, SD Muhammadiyah Kutacane, MI Muhammadiyah Blangpidie, dan SD Muhammadiyah Sinabang.
Kemudian, untuk tingkat menengah ada SMP Muhammadiyah Kuala Simpang, SMP Muhammadiyah Langsa, dan terakhir SMA Muhammadiyah Subulussalam.
Dalam kesempatan ini, Taqwaddin menekankan bahwa guru di sekolah Muhammadiyah harus berintegritas dan berkualitas, sehingga dapat memberikan pelayanan pendidikan terbaik kepada para murid.
Pelayanan pendidikan, kata dia, penting sebagai salah satu upaya untuk mendorong para wali murid memberikan apresiasi positif kepada sekolah.
"Ini penting kita optimalkan, karena apresiasi positif dari para wali murid dapat menjadi syiar (iklan/promosi) agar sekolah kita diminati, sehingga menjadi sekolah unggul dan favorit," ujarnya.
Dirinya juga menuturkan, tingkat pendidikan di sekolah Muhammadiyah se Aceh mulai memperlihatkan kemajuan dari jumlah siswanya. Dua tahun lalu, total siswa sekolah Muhammadiyah se-Aceh berjumlah 3.025 orang.
"Alhamdulillah pada 2024 total murid/siswa Muhammadiyah telah lebih dari sembilan ribu orang. Artinya ada peningkatan yang signifikan," katanya.
Selain itu, dirinya juga mengakui bahwa sebagian besar guru sekolah Muhammadiyah di Aceh belum memiliki pendapatan yang layak sebagaimana hal nya guru PNS.
Karena itu, dirinya meminta kepada semua Kepala Sekolah Muhammadiyah di Aceh untuk berupaya optimal agar bisa menjadi favorit dan unggul dalam berbagai prestasi, sehingga diminati masyarakat.
Dengan semakin banyak siswa, lanjut dia, maka sudah tentu pendapatan yang akan diterima sekolah lebih meningkat, dan pada akhirnya kesejahteraan guru juga dapat ditingkatkan.
"Harapan saya, semua guru sekolah Muhammadiyah se-Aceh bisa mendapatkan honorarium per bulannya minimal setara dengan UMR," demikian Taqwaddin.
Baca juga: 491 mahasiswa terima beasiswa rumah Amal USK
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Sekarang sudah ada delapan sekolah Muhammadiyah Aceh yang berstatus unggul, mulai dari SD, SMP hingga SMA. Tapi kami mendaftar lagi untuk berikutnya," kata Wakil Ketua PWM Aceh, Taqwaddin, di Banda Aceh, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan dalam kegiatan pelatihan pendidikan khusus Kepala Sekolah Muhammadiyah se-Aceh dan peningkatan kompetensi guru dasar dan menengah, di Banda Aceh.
Adapun yang sudah berstatus unggul tersebut yakni SD Muhammadiyah 2 Langsa, SD Muhammadiyah Bireuen, SD Muhammadiyah Kutacane, MI Muhammadiyah Blangpidie, dan SD Muhammadiyah Sinabang.
Kemudian, untuk tingkat menengah ada SMP Muhammadiyah Kuala Simpang, SMP Muhammadiyah Langsa, dan terakhir SMA Muhammadiyah Subulussalam.
Dalam kesempatan ini, Taqwaddin menekankan bahwa guru di sekolah Muhammadiyah harus berintegritas dan berkualitas, sehingga dapat memberikan pelayanan pendidikan terbaik kepada para murid.
Pelayanan pendidikan, kata dia, penting sebagai salah satu upaya untuk mendorong para wali murid memberikan apresiasi positif kepada sekolah.
"Ini penting kita optimalkan, karena apresiasi positif dari para wali murid dapat menjadi syiar (iklan/promosi) agar sekolah kita diminati, sehingga menjadi sekolah unggul dan favorit," ujarnya.
Dirinya juga menuturkan, tingkat pendidikan di sekolah Muhammadiyah se Aceh mulai memperlihatkan kemajuan dari jumlah siswanya. Dua tahun lalu, total siswa sekolah Muhammadiyah se-Aceh berjumlah 3.025 orang.
"Alhamdulillah pada 2024 total murid/siswa Muhammadiyah telah lebih dari sembilan ribu orang. Artinya ada peningkatan yang signifikan," katanya.
Selain itu, dirinya juga mengakui bahwa sebagian besar guru sekolah Muhammadiyah di Aceh belum memiliki pendapatan yang layak sebagaimana hal nya guru PNS.
Karena itu, dirinya meminta kepada semua Kepala Sekolah Muhammadiyah di Aceh untuk berupaya optimal agar bisa menjadi favorit dan unggul dalam berbagai prestasi, sehingga diminati masyarakat.
Dengan semakin banyak siswa, lanjut dia, maka sudah tentu pendapatan yang akan diterima sekolah lebih meningkat, dan pada akhirnya kesejahteraan guru juga dapat ditingkatkan.
"Harapan saya, semua guru sekolah Muhammadiyah se-Aceh bisa mendapatkan honorarium per bulannya minimal setara dengan UMR," demikian Taqwaddin.
Baca juga: 491 mahasiswa terima beasiswa rumah Amal USK
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024