Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) menyebut ribuan desa atau gampong di Provinsi Aceh telah menyalurkan Rp4,83 triliun Dana Desa 2024 di tengah masyarakat, melalui berbagai program pemberdayaan, bantuan langsung tunai hingga ketahanan pangan.
“Total penyaluran Dana Desa baik earmark dan non earmark sudah Rp4,83 triliun atau 97,41 persen, dari target 99,95 persen hingga akhir tahun,” kata Kepala DPMG Aceh T Aznal Zahri di Banda Aceh, Selasa.
Pada tahun ini, ia menjelaskan, Aceh mendapat alokasi total Dana Desa sebesar Rp4,95 triliun, termasuk insentif Dana Desa 2024, yang diperuntukkan bagi 6.497 gampong atau desa yang tersebar di 290 kecamatan seluruh Aceh.
Menurut Aznal, penyaluran Dana Desa terbagi dalam dua bentuk yakni earmark atau penyaluran yang ditentukan penggunaan dan non earmark atau penyaluran Dana Desa yang tidak ditentukan penggunaannya.
Penyaluran ini dilakukan dalam dua tahap, baik earmark maupun non earmark. Saat ini, desa-desa sedang memacu penyaluran tahap dua dan insentif Dana Desa, yang diberikan Kementerian Keuangan hanya untuk desa-desa dengan kriteria tertentu.
Baca juga: 140 Desa di Abdya Sudah Terima Dana Desa Tahap Kedua, Pembangunan Masih Sepi
Dari 23 kabupaten/kota di Aceh, terdapat enam daerah yang sudah pencairan 100 persen yakni Kabupaten Pidie Jaya, Aceh Barat, Banda Aceh, Simeulue, Sabang, dan Aceh Selatan. Sementara realisasi daerah lain umumnya sudah di atas 95 persen, bahkan ada yang sudah mencapai 99,94 persen seperti Aceh Selatan.
Oleh karena itu, Aznal meminta pemerintah kabupaten/kota segera mendorong pemerintah desa untuk percepatan penyaluran Dana Desa tahap dua. Pemerintah desa diminta segera melaksanakan berbagai program kegiatan yang telah dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) 2024.
“Mengingat persyaratan pencairan dana desa tahap dua baru dapat dilakukan oleh KPPn apabila desa telah mempersiapkan laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa tahap satu tahun 2024 dan laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa tahun sebelumnya,” ujarnya.
Secara total, DPMG mencatat penyaluran Dana Desa 2024 secara earmark tahap satu mencapai Rp1,35 triliun untuk 6.494 desa dan Rp864,4 miliar tahap dua untuk 6.226 desa.
Sementara penyaluran non earmark tahap satu mencapai Rp1,05 triliun untuk 6.494 desa dan tahap dua Rp1,42 triliun untuk 6.228 desa. Sedangkan realisasi insentif Dana Desa sudah Rp129,20 miliar untuk 1.025 desa.
Untuk penyaluran earmark tahap dua tersisa 271 desa, sementara non earmark tahap dua tersisa 269 desa, yang saat ini masih proses penyaluran di tengah masyarakat.
Hingga kini, ada tiga desa yang tidak salur Dana Desa tahap satu, yaitu Desa Rantau Pauh di Aceh Tamiang, lantaran masih dalam pemeriksaan Inspektorat karena adanya dugaan penyelewengan Dana Desa tahun 2023.
Serta dua desa di Pidie, yakni Desa Kambuek Payapi dan Desa Kramat Dalam karena tidak adanya kesepakatan antara aparatur desa sehingga tidak ada penetapan APBG.
Baca juga: DPMG: Penyaluran Dana Desa di Aceh capai Rp4,61 triliun, optimis capai target
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Total penyaluran Dana Desa baik earmark dan non earmark sudah Rp4,83 triliun atau 97,41 persen, dari target 99,95 persen hingga akhir tahun,” kata Kepala DPMG Aceh T Aznal Zahri di Banda Aceh, Selasa.
Pada tahun ini, ia menjelaskan, Aceh mendapat alokasi total Dana Desa sebesar Rp4,95 triliun, termasuk insentif Dana Desa 2024, yang diperuntukkan bagi 6.497 gampong atau desa yang tersebar di 290 kecamatan seluruh Aceh.
Menurut Aznal, penyaluran Dana Desa terbagi dalam dua bentuk yakni earmark atau penyaluran yang ditentukan penggunaan dan non earmark atau penyaluran Dana Desa yang tidak ditentukan penggunaannya.
Penyaluran ini dilakukan dalam dua tahap, baik earmark maupun non earmark. Saat ini, desa-desa sedang memacu penyaluran tahap dua dan insentif Dana Desa, yang diberikan Kementerian Keuangan hanya untuk desa-desa dengan kriteria tertentu.
Baca juga: 140 Desa di Abdya Sudah Terima Dana Desa Tahap Kedua, Pembangunan Masih Sepi
Dari 23 kabupaten/kota di Aceh, terdapat enam daerah yang sudah pencairan 100 persen yakni Kabupaten Pidie Jaya, Aceh Barat, Banda Aceh, Simeulue, Sabang, dan Aceh Selatan. Sementara realisasi daerah lain umumnya sudah di atas 95 persen, bahkan ada yang sudah mencapai 99,94 persen seperti Aceh Selatan.
Oleh karena itu, Aznal meminta pemerintah kabupaten/kota segera mendorong pemerintah desa untuk percepatan penyaluran Dana Desa tahap dua. Pemerintah desa diminta segera melaksanakan berbagai program kegiatan yang telah dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) 2024.
“Mengingat persyaratan pencairan dana desa tahap dua baru dapat dilakukan oleh KPPn apabila desa telah mempersiapkan laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa tahap satu tahun 2024 dan laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa tahun sebelumnya,” ujarnya.
Secara total, DPMG mencatat penyaluran Dana Desa 2024 secara earmark tahap satu mencapai Rp1,35 triliun untuk 6.494 desa dan Rp864,4 miliar tahap dua untuk 6.226 desa.
Sementara penyaluran non earmark tahap satu mencapai Rp1,05 triliun untuk 6.494 desa dan tahap dua Rp1,42 triliun untuk 6.228 desa. Sedangkan realisasi insentif Dana Desa sudah Rp129,20 miliar untuk 1.025 desa.
Untuk penyaluran earmark tahap dua tersisa 271 desa, sementara non earmark tahap dua tersisa 269 desa, yang saat ini masih proses penyaluran di tengah masyarakat.
Hingga kini, ada tiga desa yang tidak salur Dana Desa tahap satu, yaitu Desa Rantau Pauh di Aceh Tamiang, lantaran masih dalam pemeriksaan Inspektorat karena adanya dugaan penyelewengan Dana Desa tahun 2023.
Serta dua desa di Pidie, yakni Desa Kambuek Payapi dan Desa Kramat Dalam karena tidak adanya kesepakatan antara aparatur desa sehingga tidak ada penetapan APBG.
Baca juga: DPMG: Penyaluran Dana Desa di Aceh capai Rp4,61 triliun, optimis capai target
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024