Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh mendorong tenaga pendidik (guru) di daerahnya agar gencar melakukan razia telepon pintar (smartphone) siswa di sekolah, sehingga para siswa terhindar dari pengaruhi judi online maupun gim berbahaya.
“Satuan pendidikan diharapkan dapat melakukan razia rutin kepada peserta didik, hal ini untuk memastikan tidak ada aplikasi judi online dalam perangkat telepon pintar milik peserta didik,” kata Wakil Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Ardiansyah kepada ANTARA di Nagan Raya, Kamis.
Menurutnya, perang terhadap judi online yg sedang di lakukan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, dan aparat penegak hukum dalam hal ini Polri harus di dukung oleh segenap pemangku kebijakan yang ada terutama di sektor pendidikan.
Ardiansyah mengatakan peserta didik di satuan pendidikan harus selalu diimbau dan di ingatkan untuk tidak terpapar judi online.
Ia berharap, langkah-langkah strategis dan tegas juga harus di terapkan di lingkungan satuan pendidikan.
“Lingkungan pendidikan dan tenaga kependidikan harus bebas dari judi online ini,” kata Ardiansyah menambahkan.
Menurutnya, Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Nagan Raya tentunya mendorong pemangku kebijakan dapat merumuskan kebijakan taktis dalan perang terhadap judi online, terutama di kalangan peserta didik denga harapan agar seluruh satuan pendidikan dapat terhindar dari maraknya judi online.
“Selama ini kita melihat Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya telah melakukan sosialisasi tentang bahaya judi online ini,”kata Ardiansyah.
MPD Nagan Raya juga mengharapkan adanya program yang langsung tertuju pada satuan pendidikan dan peserta didik, sehingga ke depan diharapkan para siswa di Nagan Raya dapat terhindar dari paparan judi online.
“MPD Nagan Raya juga siap berkolaborasi dengan pemangku kebijakan, sehingga pengaruh judi online dapat dicegah dan dihindari dari kalangan anak didik,” demikian Ardiansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Satuan pendidikan diharapkan dapat melakukan razia rutin kepada peserta didik, hal ini untuk memastikan tidak ada aplikasi judi online dalam perangkat telepon pintar milik peserta didik,” kata Wakil Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Ardiansyah kepada ANTARA di Nagan Raya, Kamis.
Menurutnya, perang terhadap judi online yg sedang di lakukan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, dan aparat penegak hukum dalam hal ini Polri harus di dukung oleh segenap pemangku kebijakan yang ada terutama di sektor pendidikan.
Ardiansyah mengatakan peserta didik di satuan pendidikan harus selalu diimbau dan di ingatkan untuk tidak terpapar judi online.
Ia berharap, langkah-langkah strategis dan tegas juga harus di terapkan di lingkungan satuan pendidikan.
“Lingkungan pendidikan dan tenaga kependidikan harus bebas dari judi online ini,” kata Ardiansyah menambahkan.
Menurutnya, Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Nagan Raya tentunya mendorong pemangku kebijakan dapat merumuskan kebijakan taktis dalan perang terhadap judi online, terutama di kalangan peserta didik denga harapan agar seluruh satuan pendidikan dapat terhindar dari maraknya judi online.
“Selama ini kita melihat Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya telah melakukan sosialisasi tentang bahaya judi online ini,”kata Ardiansyah.
MPD Nagan Raya juga mengharapkan adanya program yang langsung tertuju pada satuan pendidikan dan peserta didik, sehingga ke depan diharapkan para siswa di Nagan Raya dapat terhindar dari paparan judi online.
“MPD Nagan Raya juga siap berkolaborasi dengan pemangku kebijakan, sehingga pengaruh judi online dapat dicegah dan dihindari dari kalangan anak didik,” demikian Ardiansyah.
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024