Nagan Raya (ANTARA) - Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, mendorong semua satuan pendidikan di daerahnya agar melaksanakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat, sebagai upaya mendukung suksesnya program Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.
“Dengan kembali dilaksankan nya proses pembelajaran di satuan pendidikan pada semester genap ini, kami meminta setiap kepala satuan pendidikan dari tingkat PAUD, SD dan SMP untuk melaksanakan gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat, dalam rangka menyiapkan SDM unggul menuju Indonesia emas 2045,” kata Wakil Ketua MPD Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Ardiansyah kepada ANTARA, Selasa.
Ada pun gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia Hebat diantaranya bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
Baca juga: RSUD Aceh Besar raih penghargaan kinerja memuaskan
Ardiansyah mengatakan, gerakan ini sebelumnya telah diluncurkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti dalam rangka menanamkan kebiasaan-kebiasaan positif pada anak untuk membentuk pribadi yang hebat, beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya di dorong untuk menerbitkan surat edaran melalui Dinas Pendidikan kepada satuan pendidikan, agar gerakan ini dapat di laksanakan di semua jenjang satuan pendidikan, sehingga para peserta didik dalam melaksanakan gerakan ini dengan pengawasan dan evaluasi dari para guru di setiap satuan pendidikan.
MPD Nagan Raya juga mendorong Pemerintah Kabupaten Nagan Raya melalui Dinas Pendidikan agar dapat menerbitkan surat edaran kepada satuan pendidikan, untuk dapat melaksanakan gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat bagi peserta didik dengan pengawasan dan evaluasi dari guru di setiap satuan pendidikan.
Hal ini tentunya dengan cara peserta didik di bagikan semacam kartu kontrol harian kebiasaan anak Indonesia hebat, yang nantinya dapat di isi setiap hari oleh peserta didik dan di evaluasi oleh guru ketika berada di satuan pendidikan.
Baca juga: BFLF bantu 295 pasien kurang mampu penderita sakit kronis selama 2024
Ia menyebutkan, Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ini juga harus mendapatkan dukungan semua pihak, terutama orang tua dan lingkungan masyarakat secara lebih luas tidak hanya menjadi tanggung jawab guru di satuan pendidikan tapi harus melibatkan semua komponen masyarakat.
“Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat harus menjadi tanggung jawab bersama terutama orang tua dan tentunya komponen masyarakat secara luas agar gerakan ini dapat dilaksanakan dengan baik” tutur Ardiansyah.