Calon Bupati-Wakil Bupati Aceh Timur nomor urut 1, H. Sulaiman-Abdul Hamid (SAH) berjanji akan mengembangkan wilayah Serbajadi, sebagai kawasan ekowisata yang berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.
Ekowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan.
H. Sulaiman atau akrab disapa Haji Tole mengatakan, Serbajadi memiliki potensi yang luar biasa baik dari segi alam dan keanekaragaman hayati maupun kekayaan budayanya.
Baca juga: Mobil Pendukung Paslon SAH Dibakar OTK, Polri Diminta Tambah Pasukan ke Aceh Timur
Apalagi, Serbajadi juga masuk ke dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), satu-satunya tempat di dunia yang menjadi habitat bagi Gajah Sumatera, Harimau Sumatera, Badak Sumatera dan Orangutan Sumatera yang terancam punah.
Namun, dengan luas daerah 2.165 km2 atau sepertiga dari luas Aceh Timur, Serbajadi saat ini masih tergolong sebagai salah satu kecamatan yang tertinggal di Kabupaten Aceh Timur.
“Kita bersyukur karena Jalan Peureulak-Lokop kini lumayan bagus, ini modal berharga untuk menarik kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk datang,” kata Haji Tole saat bersilaturahmi dengan ratusan masyarakat di Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Jum’at (22/11) sore.
Akan tetapi, sambungnya, pengembangan ekowisata butuh dukungan maksimal dari masyarakat. Karena, jika dirinya diberi amanah untuk memimpin Aceh Timur 5 tahun ke depan, tentu pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.
Pengembangan ekowisata yang bertanggungjawab, tambah Haji Tole, sama dengan menjaga lingkungan, yang akan memberikan keuntungan berkali-kali lipat. Sebaliknya, keuntungan yang diperoleh dengan merusak lingkungan, hanya bisa dinikmati sekali saja.
“Pengembangan ekowisata harus melibatkan masyarakat sekitar dalam aspek perencanaan, pengelolaan, pengawasan, serta memberikan kesempatan kerja. Jadi peran serta dukungan masyarakat sangat dibutuhkan,” jelasnya.
Baca juga: Empat paslon peserta pilkada di Aceh Timur ikuti debat publik
Haji Tole bersama wakilnya, Abdul Hamid atau akrab disapa Apong, mengaku juga akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur di wilayah pedalaman, khususnya di Serbajadi, yang menjadi salah satu program kerja unggulan mereka.
Berbekal pengalaman panjang dan relasi luas serta memiliki pemahaman yang baik tentang dunia konstruksi, menjadi modal berharga bagi Haji Tole jika kelak berhasil memimpin Aceh Timur.
“Ada 100 lebih gampong di pedalaman yang membutuhkan penanganan infrastruktur seperti jalan, jembatan dan jaringan komunikasi. Selain itu, juga ada sekitar 60 desa di kawasan pesisir yang membutuhkan infrastruktur seperti jaringan air bersih, irigasi dan pasokan energi,” jelasnya.
Selama ini, para petani sering mengeluh soal akses transportasi terutama untuk mengangkut hasil panen. Tak jarang, mereka harus merelakan hasil buminya dihargai dengan amat murah, demi memangkas biaya pengangkutan akibat buruknya akses transportasi.
Diketahui dari total 1.549 kilometer panjang ruas jalan penghubung antar desa dan antar kecamatan di Aceh Timur, lebih dari 1.088 kilometer dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat. Selain itu, 375 kilometer lainnya dalam kondisi baik dan 85 kilometer sisanya dalam kondisi sedang.
“Kita akan fokus dulu pada akses transportasi di pedalaman, sesuai dengan misi strategis yang telah disusun. Di samping berbagai upaya lain seperti pemberian ilmu untuk para petani, penyediaan pupuk serta perbaikan akses pasar yang kesemuanya berujung pada peningkatan produktivitas serta pendapatan para petani,” katanya.
Baca juga: Aceh Timur kejar target semua pemilih pemula miliki e-KTP saat Pilkada
Baca juga: Efisiensi Anggaran, Sulaiman Tole-Abdul Hamid Janji Pangkas APBK Aceh Timur
Konten ini merupakan kerjasama ANTARA dengan tim komunikasi Sulaiman Tole - Abdul Hamid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Ekowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan.
H. Sulaiman atau akrab disapa Haji Tole mengatakan, Serbajadi memiliki potensi yang luar biasa baik dari segi alam dan keanekaragaman hayati maupun kekayaan budayanya.
Baca juga: Mobil Pendukung Paslon SAH Dibakar OTK, Polri Diminta Tambah Pasukan ke Aceh Timur
Apalagi, Serbajadi juga masuk ke dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), satu-satunya tempat di dunia yang menjadi habitat bagi Gajah Sumatera, Harimau Sumatera, Badak Sumatera dan Orangutan Sumatera yang terancam punah.
Namun, dengan luas daerah 2.165 km2 atau sepertiga dari luas Aceh Timur, Serbajadi saat ini masih tergolong sebagai salah satu kecamatan yang tertinggal di Kabupaten Aceh Timur.
“Kita bersyukur karena Jalan Peureulak-Lokop kini lumayan bagus, ini modal berharga untuk menarik kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk datang,” kata Haji Tole saat bersilaturahmi dengan ratusan masyarakat di Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Jum’at (22/11) sore.
Akan tetapi, sambungnya, pengembangan ekowisata butuh dukungan maksimal dari masyarakat. Karena, jika dirinya diberi amanah untuk memimpin Aceh Timur 5 tahun ke depan, tentu pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.
Pengembangan ekowisata yang bertanggungjawab, tambah Haji Tole, sama dengan menjaga lingkungan, yang akan memberikan keuntungan berkali-kali lipat. Sebaliknya, keuntungan yang diperoleh dengan merusak lingkungan, hanya bisa dinikmati sekali saja.
“Pengembangan ekowisata harus melibatkan masyarakat sekitar dalam aspek perencanaan, pengelolaan, pengawasan, serta memberikan kesempatan kerja. Jadi peran serta dukungan masyarakat sangat dibutuhkan,” jelasnya.
Baca juga: Empat paslon peserta pilkada di Aceh Timur ikuti debat publik
Haji Tole bersama wakilnya, Abdul Hamid atau akrab disapa Apong, mengaku juga akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur di wilayah pedalaman, khususnya di Serbajadi, yang menjadi salah satu program kerja unggulan mereka.
Berbekal pengalaman panjang dan relasi luas serta memiliki pemahaman yang baik tentang dunia konstruksi, menjadi modal berharga bagi Haji Tole jika kelak berhasil memimpin Aceh Timur.
“Ada 100 lebih gampong di pedalaman yang membutuhkan penanganan infrastruktur seperti jalan, jembatan dan jaringan komunikasi. Selain itu, juga ada sekitar 60 desa di kawasan pesisir yang membutuhkan infrastruktur seperti jaringan air bersih, irigasi dan pasokan energi,” jelasnya.
Selama ini, para petani sering mengeluh soal akses transportasi terutama untuk mengangkut hasil panen. Tak jarang, mereka harus merelakan hasil buminya dihargai dengan amat murah, demi memangkas biaya pengangkutan akibat buruknya akses transportasi.
Diketahui dari total 1.549 kilometer panjang ruas jalan penghubung antar desa dan antar kecamatan di Aceh Timur, lebih dari 1.088 kilometer dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat. Selain itu, 375 kilometer lainnya dalam kondisi baik dan 85 kilometer sisanya dalam kondisi sedang.
“Kita akan fokus dulu pada akses transportasi di pedalaman, sesuai dengan misi strategis yang telah disusun. Di samping berbagai upaya lain seperti pemberian ilmu untuk para petani, penyediaan pupuk serta perbaikan akses pasar yang kesemuanya berujung pada peningkatan produktivitas serta pendapatan para petani,” katanya.
Baca juga: Aceh Timur kejar target semua pemilih pemula miliki e-KTP saat Pilkada
Baca juga: Efisiensi Anggaran, Sulaiman Tole-Abdul Hamid Janji Pangkas APBK Aceh Timur
Konten ini merupakan kerjasama ANTARA dengan tim komunikasi Sulaiman Tole - Abdul Hamid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024