Meulaboh (ANTARA Aceh) - Kontak Tani Nelayan Andalan  mengharapkan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, fokus mengembangkan sektor pertanian tanaman pangan untuk meningkatkan perekonomian petani padi di daerah itu.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Jaya, Nurdin Abdullah, di hubungi di Calang, Minggu, menuturkan tidak sedikit lahan pertanian tanaman pangan di daerah itu beralih fungsi menjadi lahan perkebunan karena kurangnya program di sektor tersebut.

"Pada beberapa daerah tertentu saya melihat, dulunya sentra pertanian tanaman padi, kini sudah tumbuh pohon sawit, itu menunjukkan bahwa program pembangunan lebih banyak untuk sektor perkebunan, sehingga tanaman padi ditinggalkan,"sebutnya.

Pernyataan itu mengomentari terkait dengan persoalan petani di daerah tersebut pada momentum Hari Tani Nasional (HTN) tahun 2017, yang diperingati setiap 24 September, sebagai momentum hari lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Tahun 1960.

Nurdin menyampaikan, HTN bukan hanya untuk petani tanaman padi, tapi juga harinya nelayan dan pekebun, karena semua mereka adalah petani Indonesia, hanya sektor komoditas yang membedakan, termasuk tingkat kesejahteraan yang kadang tidak sama.

Ia masih melihat adanya kesenjangan program Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya dalam pengembangan sektor pertanian tanaman pangan dan sektor perkebunan, kondisi tersebut menyebabkan terjadinya penciutan lahan pertanian di daerah itu.

"Semua petani kita harapkan bisa lebih sejahtera, tidak peduli itu nelayan, pekebun maupun petani sawah. KTNA siap membantu pemerintah, libatkan kami, terutama dalam pengambilan kebijakan untuk penyaluran bantuan dan sebagainya,"imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan, infrastruktur pertanian di Aceh Jaya menurut dia masih kurang, padahal sebagian besar sawah petani masih mengharapkan sumber air turun dari langit atau sawah tadah hujan, pada setiap akan turun sawah.

Kondisi tersebut kata Nurdin, menyebabkan sebagian daerah hanya melaksanakan musim tanam satu kali dalam setahun, kondisi itu juga sangat mempengaruhi produktivitas padi yang bermuara kepada tidak sejahteranya petani tanaman padi.

Momentum HTN 2017, KTNA mengharapkan, adanya perhatian lebih kepada petani tanaman padi, apalagi tidak ada yang mengaji mereka bekerja, sementara pekerjaan mereka untuk kemandirian dan penguatan pangan bangsa Indonesia.

"Masih banyak area sawah cuma tanam satu kali dalam satu tahun, kendalanya karena tidak sumber air, irigasipun masih terbatas pada kawasan tertentu. Kita berterima kasih pada petani yang selama ini sudah terus bekerja menggarap sawah,"tuturnya.

Ia mengapresiasi ada upaya optimalisasi sawah atau program cetak sawah baru, upaya tersebut menurut dia untuk menjaga sawah tetap ada, sebab sudah banyak area sawah yang beralih fungsi menjadi kebun sawit maupun menjadi lokasi pembangunan.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017