Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh menyatakan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 untuk jenis pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh mencapai 64,5 persen.
Ketua KIP Kota Banda Aceh Yusri Razali di Banda Aceh, Minggu, mengatakan angka partisipasi masyarakat menggunakan bak pilih tersebut meningkat jika dibandingkan pada Pilkada 2017.
"Partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 untuk jenis pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh mencapai 64,5 persen. Sedangkan partisipasi masyarakat pada pilkada sebelumnya, yakni 2017 hanya 63 persen," katanya.
Baca juga: Hasil lengkap penghitungan suara Pilkada 2024 di Banda Aceh, Illiza-Afdhal dan Bustami-Fadhil menang
Yusri Razali menyebutkan persentase partisipasi pemilih tersebut dihitung dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) dibandingkan dengan pemilih yang terdaftar dalam DPT menggunakan hak pilihnya.
Jumlah DPT pada pilkada di Kora Banda Aceh sebanyak 172 ribu orang lebih. Sedangkan pemilih dalam DPT yang menggunakan hak pilihnya pada 27 November 2024 sebanyak 111 ribu orang lebih.
"Memang, tingkat partisipasi pemilih pada pilkada lebih rendah dibandingkan saat pemilu legislatif dan pemilihan presiden. Pada pemilu legislatif dan pemilihan presiden pada Februari 2024, partisipasi pemilih mencapai 81 persen," katanya.
Menurut Yusri Razali, lebih tingginya partisipasi pemilih pada pemilu legislatif dan pemilihan presiden karena jenis pemilihannya ada lima serta peserta pemilu juga banyak, baik partai politik maupun calon legislatif.
"Banyak faktor menyebabkan partisipasi pilkada lebih rendah dibandingkan pada pemilu, seperti jumlah calon yang banyak. Kemudian, banyak pemilih yang sudah terdaftar sebagai pemilih tidak berada di tempat karena tugas belajar maupun bekerja," kata Yusri Razali.
Baca juga: Satu TPS di Banda Aceh gelar pemungutan suara ulang Pilkada 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Ketua KIP Kota Banda Aceh Yusri Razali di Banda Aceh, Minggu, mengatakan angka partisipasi masyarakat menggunakan bak pilih tersebut meningkat jika dibandingkan pada Pilkada 2017.
"Partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 untuk jenis pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh mencapai 64,5 persen. Sedangkan partisipasi masyarakat pada pilkada sebelumnya, yakni 2017 hanya 63 persen," katanya.
Baca juga: Hasil lengkap penghitungan suara Pilkada 2024 di Banda Aceh, Illiza-Afdhal dan Bustami-Fadhil menang
Yusri Razali menyebutkan persentase partisipasi pemilih tersebut dihitung dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) dibandingkan dengan pemilih yang terdaftar dalam DPT menggunakan hak pilihnya.
Jumlah DPT pada pilkada di Kora Banda Aceh sebanyak 172 ribu orang lebih. Sedangkan pemilih dalam DPT yang menggunakan hak pilihnya pada 27 November 2024 sebanyak 111 ribu orang lebih.
"Memang, tingkat partisipasi pemilih pada pilkada lebih rendah dibandingkan saat pemilu legislatif dan pemilihan presiden. Pada pemilu legislatif dan pemilihan presiden pada Februari 2024, partisipasi pemilih mencapai 81 persen," katanya.
Menurut Yusri Razali, lebih tingginya partisipasi pemilih pada pemilu legislatif dan pemilihan presiden karena jenis pemilihannya ada lima serta peserta pemilu juga banyak, baik partai politik maupun calon legislatif.
"Banyak faktor menyebabkan partisipasi pilkada lebih rendah dibandingkan pada pemilu, seperti jumlah calon yang banyak. Kemudian, banyak pemilih yang sudah terdaftar sebagai pemilih tidak berada di tempat karena tugas belajar maupun bekerja," kata Yusri Razali.
Baca juga: Satu TPS di Banda Aceh gelar pemungutan suara ulang Pilkada 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024