Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menyatakan salah satu kunci pengembangan wisata juga didukung oleh keberadaan Pramuwisata dalam memberikan pelayanan kepada para wisatawan.

"Faktor utama yang harus diandalkan dalam upaya pengembangan sektor pariwisata tidak semata-mata kawasan wisata menarik, sarana dan prasarana yang lengkap, atau budaya," kata Irwandi Yusuf di Banda Aceh, Rabu.

Pernyataan itu disampaikannya dalam pidato tertulis dibacakan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh, Syaiba Ibrahim di sela-sela membuka Rapat Kerja Nasional Himpunan Pramuwisata Indonesia.

Ia menjelaskan keberadaan HPI sebagai wadah pramuwisata di Tanah Air harus diperkuat agar dapat berperan optimal dalam melatih dan memberdayakan anggota untuk berbuat yang terbaik bagi kemajuan pariwisata Indonesia.

Ia mengatakan tugas pramuwisata antara lain, mengatur perjalanan wisatawan ke lokasi tujuan, memberikan penjelasan tentang perjalanan dan obyek wisata, membantu mengurus dokumen perjalanan dan barang bawaan wisatawan serta memberi pertolongan kepada wisatawan.

"Melihat pentingnya keberadaan Pramuwisata ini, wajar jika Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata memberlakukan proses sertifikasi bagi setiap pramuwisata yang bekerja di lapangan. Pemerintah Aceh tentu sangat mendukung kebijakan ini," katanya.

Pemerintah Aceh mengusulkan agar ada modul tambahan yang diujikan kepada calon pramuwisata Aceh, yaitu pemahaman tentang Syariat Islam. Dengan pemahaman ini, pramuwisata dapat menjelaskan dengan jernih tentang Syariat Islam, sehingga tidak menimbulkan misinterpretasi di kalangan wisatawan.

"Kami telah menetapkan bahwa sektor pariwisata menjadi salah satu program yang akan dikembangkan dalam lima tahun ke depan. Sektor ini sangat berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, sebab Aceh memiliki banyak kawasan wisata yang punya nilai jual tinggi," katanya.


Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017