Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh Ahmad Farid menyebut provinsi terletak di Barat Indonesia tersebut memborong gelar juara di Festival Ekonomi Syariah (FESyar) se-Sumatera 2017.

"Di FESyar, kita merebut juara dari delapan lomba di Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara. Acara itu dibuka oleh Deputi Gubernur BI Sugeng, Jumat, (6/10), dan ditutup kemarin (Ahad, 8/10)," katanya di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan Aceh meraih juara pada enam kategori yang diperlombakan, yakni juara pertama lomba kesenian daerah oleh Sanggar Cut Meutia Meuligoe di Kabupaten Aceh Utara.

Lalu juara pertama dan dua di lomba entrepreneur atau wirausaha muda berbasis syariah oleh Roni Lahanda dengan menampilkan kerupuk "teripang mare¿en", dan Daudy Sukma melalui "minyeuk pret".

Kemudian juara pertama dan tiga untuk lomba dai cilik oleh Muhammad Alwalid MZ serta Fathiya Alia.

Selanjutnya juara dua lomba laligrafi Syeh Marzawi, juara dua lomba marawis oleh Sanggar Keumala Intan, juara tiga di lomba kreasi busana muslim etnik lokal oleh Syukriah.

"Masing-masing juara mendapatkan hadiah berupa piala, dan uang tunai dari BI yang diberikan pada penutupan FESyar Sumatera 2017 kemarin," terang dia.

Kepala Perwakilan BI Yufrizal menambahkan perwakilan Aceh secara konsisten memimpin juara di festival ini yang menjadi primadona karena mampu memukau peserta lain di kegiatan itu.

Menurutnya, predikat provinsi tersebut sebagai daerah Syariat Islam telah membuat perwakilan Aceh tampil dengan penuh semangat dan percaya diri.

"Selain mendapat hadiah, juara pertama lomba akan tampil dalam pagelaran akbar di Indonesia Sharia Economic Festival/ISEF 2017 di Surabaya, Jawa Timur pada November tahun ini," tuturnya.

"ISEF merupakan 'event' tahunan berskala internasional dengan dihadiri oleh bank sentral dari beberapa negara, dan lembaga-lembaga Islam di dunia," beber Yufrizal.

Seperti diketahui, BI telah berkolaborasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Bappenas merumuskan tiga pilar yang menjadi strategi utama pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Ketiga pilar itu termasuk perumusan strategi nasional bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, yakni pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, dan penguatan riset, asesmen, dan edukasi termasuk sosialisasi serta komunikasi. 


Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017