Meulaboh (ANTARA Aceh) - Intensitas curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, menyebabkan bencana banjir terus meluas, abutment jembatan rangka baja dilaporkan ambruk sehingga tidak bisa dilintasi.

Komandan Kodim 0116/ Nagan Raya, Letkol Kav Mohammad Wahyudi, di Nagan Raya, Selasa, menuturkan, banjir sudah mulai mengepung wilayahnya sejak Selasa, (31/10) dini hari, dari laporan anggota, banjir telah meluas hingga ditiga kecamatan daerah itu.

"Dari tadi malam hingga pagi ini Dandposramil terus melaporkan perkembang bencana banjir. Pertama dari Posramil Tadu Raya, dan pagi ini dari Kecamatan Kuala Pesisir, kemudian dari Kecamatan Tripa,"sebutnya dalam laporan tertulis diterima Antara.

Di Kecamatan Tadu Raya, banjir merendam pemukiman penduduk dalam enam desa, bahkan Pos Koramil Tadu Raya, Kodim Nagan Raya, juga ikut direndam oleh air dengan ketinggian hingga 30-50 centimeter.

Akibat banjir melanda sejak Selasa, dini hari itu, lintas Meulaboh (Aceh Barat) - Tapaktuan (Aceh Selatan), tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat karena ketinggian air di badan jalan sudah mencapai 50 centimeter.

Kemudian banjir di Kecamatan Kuala Pesisir, merendam satu wilayah Desa Langkak, sementara di Kecamatan Tripa, sudah dua desa dilaporkan terdampak, air mengenangi permukiman penduduk 10-20 cm, namun masyarakat masih bertahan di rumah.

"Jembatan menghubungkan jalur Desa Latong menuju Desa Alue Buloh ke Krueng Mangkom saat ini terputus. Babinsa bersama masyarakat dan aparatur desa akan melaksanakan gotong royong membuat jembatan darurat dari kayu kelapa,"jelasnya.

Banjir luapan sungai kali ini, juga mengakibatkan lumpuhnya aktivitas belajar mengajar sekolah, seperti yang terjadi pada SD Negeri Alu Bata, Kecamatan Tadu Raya, murid-murid datang bukan untuk belajar, tapi melihat sekolahnya direndam banjir.

Akibat intensitas curah hujan tinggi melanda dua hari terakhir, banjir juga dilaporkan sudah mengepung sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Barat, karena dua sungai yang melingkari daerah itu juga meluap sebab tidak mampu menampung debit air dari hulu.

"Di wilayah kami sedang banjir, sekolah tidak bisa beraktivitas karena air sudah masuk ke dalam ruang kelas. Kejadiannya tadi malam (Senin) sekira pukul 23.00 WIB, sampai saat ini masih tergenang,"kata Sarnianto, Warga Kecamatan Woyla Timur, Aceh Barat.

Bencana alam banjir ini hanya berselang dua hari setelah daerah Aceh Barat, dilanda bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat cuaca panas dan terik, serta dipicu semangat masyarakat membakar lahan untuk membuka kebun sawit.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017