Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memastikan sebanyak 11 ekor ternak kerbau dan sapi yang sebelumnya terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di daerah tersebut, hingga saat ini sudah sembuh.
“Alhamdulillah sudah sembuh semua,” kata Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat, Zulfikar kepada ANTARA di Meulaboh, Sabtu.
Seperti diketahui, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit hewan yang sangat menular dan menyerang semua hewan berkuku belah/genap.
Baca juga: Pemkab Nagan Raya sudah vaksinasi 250 ternak cegah PMK di 2025
PMK atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus.
Ada pun ciri-ciri penyakit PMK pada ternak yaitu ditemukan lepuh yang berisi cairan atau luka yang terdapat pada lidah, gusi, hidung dan tercak atau kuku hewan yang terinfeksi.
Penyakit ini juga menyebabkan hewan atau ternak tidak mampu berjalan (pincang), mengeluarkan air liur berlebih, serta hilangnya nafsu makan pada ternak.
Zulfikar mengatakan vaksinasi yang dilakukan petugas kesehatan, sebagai upaya untuk memastikan ternak milik masyarakat yang sebelumnya terjangkit PMK, dapat sembuh dan sehat kembali seperti semula.
Meski baru tercatat 11 kasus PMK yang sebelumnya terdeteksi di Aceh Barat, pihaknya memastikan ternak tersebut telah sembuh karena sudah dilakukan pengobatan terhadap hewan ternak yang sebelumnya terjangkit PMK.
“Semua hewan ternak yang dilakukan pengobatan sudah sembuh semuanya,” demikian Zulfikar.
Baca juga: Gubernur: Aceh sudah terbebas dari wabah PMK
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2025