Meulaboh (ANTARA Aceh) - Jalur transportasi dari Kota Subulussalam menuju Kabupaten Aceh Singkil dan sebaliknya di Provinsi Aceh lumpuh akibat banjir luapan sungai yang datang tiba-tiba.
Hitler, salah seorang warga yang dihubungi di Kota Subulussalam, Rabu, mengatakan, kondisi tersebut membuat akses transportasi antarkabupaten/kota itu terputus dan mengakibatkan antrean panjang kendaraan akibat terkurung banjir.
"Lokasi terparah di sekira 20 kilometer dari Kota Subulussalam menuju Singkil. Akibat arus air deras dan dalam, satu mobil yang tengah melintas ikut terseret arus banjir," kata anggota Komunitas Muda Barat Selatan Aceh (KMBSA) itu.
Lintasan terparah itu masih dalam wilayah Bulusema, Kecamatan Suro, Aceh Singkil. Ia memperkirakan potensi banjir lebih luas dan kemungkinan terjadi melihat kondisi cuaca di wilayah setempat yang terus menerus diguyur hujan lebat sejak dua hari terakhir.
Hitler menyampaikan lintasan tersebut sudah rutin diterjang banjir apabila intensitas hujan tinggi, apalagi kawasan tersebut diapit oleh dua sungai sehingga ketika debit air meningkat maka akan meruah ke jalan seperti banjir bandang.
"Saya kebetulan berada di Subulussalam, belum bisa pulang ke Singkil karena terjebak macet panjang lebih dua kilometer dua arah itu. Jalan aspalnya juga terkelupas dan bisa jadi tanggul pertanian juga sudah jebol sehingga air meruah lewati badan jalan," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan saat ini kendaraan roda empat maupun roda dua masih terjebak macet dan tidak bisa melintas. Selain itu banjir juga nyaris menenggelamkan rumah-rumah warga yang dibangundi daerah yang rendah.
Hitler mengatakan meskipun lokasi badan jalan yang banjir itu hanya seratusan meter, namun karena deras serta kedalamannya, membuat risiko tinggi apabila ada kendaraan yang nekat menerobos banjir karena bisa terseret arus.
Menurut dia, di lintasan tersebut selama ini sudah tersedia bendungan pertanian yang dibangun oleh Pemkab Aceh Singkil, namun kondisi jalan lintas yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Aceh. Itu yang belum bisa dioptimalkan untuk mencegah banjir.
"Apalagi di kawasan itu ada dua sungai. Kalau pembangunan jalan lintas, itukan kewenangannya provinsi. Banjir kali ini lumayan parah juga, walaupun situ memang sudah menjadi langganan banjir di musim penghujan," katanya menambahkan.
Personel BPBD, TNI, Polri serta pihak terkait lainnya sudah turun ke lokasi bencana melakukan penanganan dan evakuasi warga korban banjir serta mengatur arus lalu lintas. Hingga Rabu siang, banjir dilaporkan kian meluas akibat luapan sungai.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017