Banda Aceh, 8/11 (Antara) - Keberhasilan srikandi Aceh, Atika Fitriani, Lilis Safrina dan Widya Astuti meraih medali perunggu nomor beregu pada Kejurnas panahan mendapat apresiasi pelatihnya Irwansyah, karena capaian tersebut merupakan kemajuan dan prestasi terbaik.

Kepada wartawan usai anak didiknya meraih medali perunggu di Lapangan Blangpadang Banda Aceh, Selasa, Irwansyah menyatakan prestasi yang diraih adalah suatu kemajuan bagi pemanah putri, karena atlet putri selama ini sulit meraih prestasi di ajang nasional dibanding pemanah putra.

"Medali perunggu yang diraih atlet putri di beregu di kejuaraan nasional, berarti atlet putri Aceh sudah ada peningkatan," ujar mantan pemanah Aceh di PON XV/1989.

Ia mengatakan persaingan Kejurnas ini sangat ketat.

"Ini olahraga terukur, tidak ada istilah tuan rumah," ujarnya  ketika ditanya, saat Aceh berlomba pada Kejurnas di provinsi lain termasuk PON bisa mendapat medali emas, mengapa sebagai tuan rumah tidak dapat medali emas.

Pada Kejurnas 2016  di Surabaya, Jatim, Aceh meraih 1 emas, 1 perak 2 perunggu dan PON IX/2016 Jawa Barat bisa dapat medali 1 emas dan 1 perak.

Keculia itu, jelasnya lagi, atlet panahan putra Aceh yang dapat medali di Kejurnas sebelumnya, seperti Nuzul Fuji Rama medali meraih medali emas dan Dhia Hendra medali perak di PON saat itu berlomba di nomor andalannya ronde nasional, namun di Kejurnas pindah bermain di nomor recurve, yang mana alatnya sudah berbeda. Alat di ronde nasional berbeda dengan di recurve.

Alasan atlet putra berlomba dari nomor andalan ronde nasional ke nomor barunya yakni recurve, menurut Irwansyah karena memang atlet tersebut tidak boleh lagi bermain di nomor ronde nasional. Selain soal usia, juga target ketika tampil Pra PON mendatang.

Ia menilai penampilan atlet Aceh berlomba di nomor recurve di Kejurnas sudah bagus dan beradaptasi dengan alat di recurve yang berbeda dengan ronde nasional.    

Ia juga tidak menampik kalau kualitas alat yakni busur menjadi faktor yang tak kalah penting untuk mencapai prestasi dalam kejuaraan.

Atlet - atlet dari provinsi lain seperti dari Jawa Timur, DI Yogyakarta dan DKI Jakarta yang meraih prestasi di Kejurnas ini menggunakan alat yang standar kualitasnya sangat bagus.  
    Begitupun sebutnya capain satu perak dan satu perunggu merupakan prestasi terbaik bagi Aceh, dengan persiapan atlet menghadapi Kejurnas melalui pemusatan latihan secara maksimal.

"Prestasi pemanah Aceh sudah bagus dan terbaik dalam persaingan ketat dan berat di Kejurnas kali ini," ujarnya.

Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017