Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menargetkan populasi sapi di daerah itu meningkat guna mengatasi ketergantungan daging sapi impor dan memenuhi kebutuhan daging dalam negeri.

"Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah meluncurkan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) dan kita targetkan jumlah populasi sapi 2017 mencapai 1.477 ekor," kata Kepala Dinas Pertanian Aceh Tengah, Rahmandi di Takengon, Kamis.

Ia menjelaskan pihaknya telah menggelar kegiatan sinkronisasi birahi dan Inseminasi Buatan (IB) di Kecamatan Jagong Jeget dalam upaya peningkatan populasi ternak.

"Kami optimistis tahun ini target tersebut dapat tercapai mengingat hampir setiap hari ada sapi yang lahir melalui IB maupun kawin suntik," katanya.

Rahmandi mengatakan dari hasil pemeriksaan kebuntingan, hingga saat ini terdapat 842 ekor sapi bunting, kemudian sapi yang lahir hasil IB telah mencapai 522 ekor dan penanganan gangguan reproduksi sebanyak 250 ekor.

Ia menyebutkan pupulasi sapi secara keseluruhan di Kabupaten Aceh Tengah mencapai 9.479 ekor atau lebih sedikit dari populasi kerbau yang berjumlah 12.954 ekor.

Menurut dia Kecamatan Jagong Jeget merupakan wilayah yang memiliki populasi sapi tertinggi melalui hasil IB yakni sebanyak 361 ekor terdiri dari 283 ekor betina dan 170 ekor jantan.

Staf Ahli Kementerian Pertanian bidang lingkungan, Mukti Sarjono mengatakan melalui kegiatan SIWAB dapat mengurangi ketergantungan daging sapi impor.

Sekretaris Daerah Aceh Tengah, Karimansyah berharap petani ternak yang ada di daerah itu untuk terus memberi dukungan dalam upaya mengoptimalkan swasembada daging melalui program SIWAB.

"Pemerintah pusat, Povinsi dan Kabupaten berkomitmen memberi perhatian terhadap kegiatan swasembada daging ini, karena itu perlu dukungan dan sinergi semua pihak," kata Karimansyah.

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017