Dampak banjir yang melanda Aceh Timur sejak beberapa hari terakhir tidak hanya merusak ribuan rumah dan memutus akses antarwilayah, tetapi juga memicu krisis pasokan bahan bakar serta kebutuhan pokok di berbagai kecamatan. 

Pantauan di Aceh Timur, Senin, stok gas elpiji, minyak kendaraan baik untuk mobil maupun sepeda motor, serta berbagai kebutuhan pokok mulai langka di pasaran. 

Sejumlah SPBU dan pangkalan BBM dilaporkan hanya menerima pasokan dalam jumlah terbatas, sehingga warga harus mengantre panjang untuk mendapatkan beberapa liter bahan bakar tersebut.

Baca: Bupati: Ribuan infrastruktur rusak akibat banjir di Aceh Timur

Warga mengaku bahan bakar sempat masuk, namun jumlahnya sangat sedikit sehingga tidak mampu mengimbangi kebutuhan masyarakat pascabanjir.

"Ada masuk, tapi antreannya panjang sekali. Banyak yang pulang tanpa dapat minyak karena stoknya cepat habis," kata Reza Sahputra, warga Aceh Timur yang mengantre di SPBU.

Kelangkaan juga terjadi pada gas elpiji ukuran tiga kilogram. Banyak pedagang yang kehabisan stok, sementara yang masih memiliki barang hanya bisa menjual dalam jumlah terbatas. 

Pedagang kebutuhan pokok di Aceh Timur, Senin (1/12/2025). ANTARA/Hayaturrahmah

Kondisi ini terjadi karena jalur distribusi dari sejumlah kecamatan masih terganggu akibat banjir yang belum sepenuhnya surut, bahkan beberapa wilayah masih terisolir.

Tidak hanya bahan bakar, stok kebutuhan pokok seperti beras, telur, gula, air mineral, serta barang harian lainnya mulai menipis di sebagian pasar tradisional dan warung kecil. Terbatasnya barang membuat harga mengalami kenaikan signifikan dalam dua hari terakhir. 

Ihsan, pedagang mengaku terpaksa menaikkan harga karena proses pengiriman terhambat dan biaya distribusi meningkat.

"Biasanya mobil barang masuk tiap hari. Sekarang hampir tidak ada. Barang yang ada tinggal sedikit, mau tidak mau harga ikut naik karena pasokan tidak lancar," kata Ihsan.

Baca: Puluhan warga Aceh Timur bertahan di atap rumah terjebak banjir

Warga semakin terdesak karena dalam situasi pascabanjir, kebutuhan bahan bakar sangat penting untuk menghidupkan generator, kendaraan operasional, maupun memasak. 

Sementara itu, minimnya pasokan kebutuhan pokok menambah tekanan bagi keluarga yang rumahnya masih terendam lumpur dan belum bisa kembali beraktivitas normal.

Hingga saat ini, warga berharap agar pasokan dapat segera ditambah dan jalur distribusi dipulihkan. Tanpa langkah cepat, krisis BBM dan kebutuhan pokok dikhawatirkan semakin memperburuk keadaan masyarakat yang sudah lebih dulu terdampak berat oleh banjir terparah tahun ini.

Baca: FOTO - Banjir Aceh Timur

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2025