Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh tidak membatasi nelayan menangkap ikan tuna sirip kuning dan biru, karena tingkat produktivitas penangkapan ikan nelayan daerah setempat masih di bawah potensi lestari.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Barat, Mahli di Meulaboh, Rabu menyebutkan pemerintah hanya melarang nelayan menggunakan alat penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.

"Kita sangat mendukung kebijakan baru, tapi tidak akan membatasi penangkapan tuna dan lebih kepada cara atau alat yang digunakan nelayan," ucapnya.

Hal itu disampaikan mengomentari pernyataan Sekretaris Jenderal Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Rifky Effendi Hardjanto, yang menyebutkan bahwa pemerintah akan mengeluarkan aturan terkait penangkapan ikan tuna di Indonesia.

Aturan ini bertujuan untuk menjaga agar penangkapan tuna tidak dilakukan secara berlebihan (overfished), mengingat jumlah populasi tuna secara global yang semakin menurun. Tuna sirip dan kuning sudah dibatasi penangkapannya sejak 2011.

Mahli menuturkan, tuna merupakan salah satu komoditas paling ekonomis di wilayah perairan Aceh Barat dan Aceh secara umum, sementara produktivitas penangkapan oleh nelayan selama ini masih rendah dibandingkan potensi yang tersedia.

"Kalau kita lihat hampir semua jenis ikan tuna itu ada di perairan Aceh Barat, tuna termasuk ikan unggul dan selalu ada. Belum ada pengaruh dari adanya pembatasan itu, karena produksi masih sangat kurang, malahan perlu ditingkatkan,"sebutnya.

Meski demikian sebut Mahli, ekspor hasil produktivitas nelayan daerah setempat sudah berhasil tembus ke pasar Negara Malaysia dan ke pasar Medan Sumatera Utara yang kemudian juga diekspor ke negara-negara yang tingkat konsumsi ikannya tinggi.

Lebih lanjut dikatakan, banyak juga komoditi ikan lainnya yang bernilai ekonomis merupakan hasil tangkapan nelayan Aceh, sejatinya pemerintah akan terus mendorong peningkatan produksi berbagai jenis ikan bernilai ekonomis untuk kesejahteraan nelayan.

Daerah penangkapan ikan (fishing ground) jenis-jenis tuna masih mudah didapati nelayan Aceh, itupun selama tidak masuk kapal asing yang menguras perikanan di perairan setempat, sebagaimana terjadi pada beberapa tahun terakhir.

"Target produktivitas, masih kita rekap, namun yang tahun-tahun sebelumnya lumayan baik. Yang selalu mempengaruhi produksi perikanan tangkap itu adalah cuaca, bila cuaca buruk, maka nelayan Aceh Barat tidak melaut,"katanya.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017