Meulaboh (ANTARA Aceh) - Jembatan kontruksi kayu menghubungkan masyarakat di desa pedalaman Kecamatan Teunom menuju Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh terputus akibat diseret arus banjir luapan sungai.

Kasi Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya, Rimbawa di Aceh Jaya, Rabu menyebutkan saat ini akan dilakukan upaya penanganan tanggap darurat agar tidak terganggu aktivitas warga di pemukiman itu.

"Itu (jembatan) merupakan jembatan yang selalu digunakan masyarakat petani menuju kebun. Keberadaan masyarakat di wilayah desa pedalaman masih kami lihat. Upaya tanggap darurat segera dilakukan," ucapnya saat dihubungi lewat telepon selularnya.

Lokasi jembatan tersebut berada di wilayah Desa Kubu, Kecamatan Teunom dan merupakan lintasan menuju Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya, jembatan tersebut selama ini digunakan oleh masyarakat petani daerah setempat untuk ke kebun.

Jembatan kayu sepanjang 60 meter tersebut terputus dan terseret arus banjir pada Selasa, (21/11) malam, saat diguyur hujan kondisi sungai atau Krueng Oen, tiba-tiba meluap dan deras sehingga menyapu aboutman jembatan tersebut.

Belum ada data terkait jumlah warga yang menetap di pemukiman antar desa yang dilaporkan berada di pedalaman tersebut, namun pihak BPBD akan segera melakukan penanganan darurat agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat kawasan itu.

"Inilah masih kita lihat dulu dan tim sudah turun ke sana untuk memastikan. Memang benar ada jembatan kontruksi kayu yang terputus karena diseret air sungai yang meluap dan kita belum punya data apakah ada pemukiman di seberang sana," katanya.

Rimbawa menyampaikan, pihaknya pasti akan melakukan penanganan darurat berupa pembuatan jembatan atau bila tidak memungkinkan, maka akan disediakan rakit sebagai alat transportasi selama proses penanganan berlangsung.

Meskipun akan ditangani, namun demikian, BPBK Aceh Jaya masih akan mengumpulkan data melihat secara dekat tingkat kebutuhan jembatan penghubung tersebut bagi dua pemukiman terdekat tetap bisa beraktivitas.

Lebih lanjut dikatakan, cuaca eksrem dan cenderung hujan melanda wilayah setempat mengakibatkan sungai meluap dan potensi banjir bisa terjadi kapanpun, karenanya masyarakat berada dekat bantaran sungai dimintakan waspada.

"Informasi kita terima jembatan itu merupakan lintas alternatif ke kebun masyarakat, kalau memang terisolasi nanti dua kemukiman penduduk, untuk akses jalan maka kita buatkan transportasi darurat seperti rakit," katanya.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017