Meulaboh (ANTARA Aceh) - Curah hujan tinggi mengakibatkan terjadinya tanah longsor di badan jalan lintas Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat tujuan Geumpang, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh sehingga memutuskan akses transportasi darat.

Kasi Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Beni Hardi, yang dihubungi di lokasi kejadian, Selasa, menuturkan, pihaknya masih berupaya membersihkan material bongkahan tebing gunung di atas badan jalan itu.

"Sejak tadi malam (Senin) sudah terjadi antrian panjang di dua arah, akibat jalan ini tertimbun longsor tebing gunung, penyebabnya, karena hujan dengan intensitas tinggi di daerah penggunungan. Hujannya sudah terjadi sejak hari Senin siang," katanya.

Akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan longsor tebing gunung pada Selasa, (18/12) pukul 22.30 WIB, tanah menimbun badan jalan pada kilometer 52 di Desa Lancong, Kecamatan Sungai Mas, ketinggian material di atas jalan 2-3 meter.

Material menutupi atas badan jalan sepanjang 100 meter itu, menyebabkan antrian panjang selama hampir 16 jam, baik dari arah Geumpang tujuan Meulaboh maupun sebaliknya, jalan provinsi itu merupakan jalan tembus menuju wilayah Timur Aceh.

Selain longsor juga terjadi insiden tumbangnya tiang listrik milik PT PLN (persero) di sekitar lokasi bencana alam itu, akibatnya terjadi pemadaman arus listrik untuk jalur tersebut sehingga masyarakat di daerah pegunungan itu satu malam hidup tanpa listrik.

"Timbunan longsor baru bisa diatasi setelah dibersihkan dengan kendaraan alat berat selama tiga jam lebih. Sekitar pukul 13.00 WIB, jalan sudah dapat diatasi dan dilalui pengguna jalan, ini berkat upaya kerja keras bersama unsur terkait," ungkap dia.

Lebih lanjut dikatakan, penanganan bencana alam longsor itu dilakukan BPBD bersama unsur terkait seperti Polri, TNI dan warga sekitar, material bongkahan tanah dan bebatuan gunung terpaksa menggunakan alat berat berupa Loader.

Beni Hardi menyampaikan, sebelum alat berat dikerahkan ke lokasi, juga telah dilakukan upaya pembersihan secara manual oleh pihak terkait bersama masyarakat, akan tetapi tidak bisa dilakukan secara sempurna dan belum bisa dilintasi kendaraan.

"Sebelumnya sempat dilakukan penanganan manual oleh sejumlah unsur terkait dan warga, namun tidak seluruhnya dapat diatasi, hanya bisa diupayakan ruang jalan kecil khusus untuk kendaraan bermotor, dengan cara didorong," katanya menambahkan.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017