Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Anggota Komisi VI DPR Fadhlullah meminta Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota setempat mengambil kebijakan strategis untuk menekan laju inflasi di provinsi itu sehingga tidak di atas persentase nasional.

"Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh laju inflasi Aceh Januari-Desember 2017 sangat tinggi yakni 4,25 persen atau lebih tinggi di atas nasional yang hanya 3,61 persen," kata Fadhlullah di Banda Aceh, Jumat.

Ia menjelaskan salah satu langkah yang dapat diambil oleh Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) adalah melakukan pemantauan secara intens terhadap distribusi dan persediaan barang kebutuhan pokok.

"Bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya menjadi salah satu penyumbang besar terhadap laju inflasi di Aceh yang terjadi pada Desember 2017," kata Fadhlullah yang akrab disapa Dek Fad itu.

Menurut dia, ketersediaan barang kebutuhan yang memadai di pasar dan pemantauan secara intensif terhadap berbagai kebutuhan akan menjadi salah satu solusi untuk meredam lonjakan harga yang terjadi di pasaran.

"Artinya, harga pasti akan naik jika permintaan meningkat sementara persediaan di pasaran terbatas dan ini merupakan tugas dari TPID dan pemerintah daerah dalam memastikan distribusi kebutuhan lancar dari seluruh daerah penghasil," kata politikus dari Partai Gerindra tersebut.

Berdasarkan data BPS Provinsi Aceh inflasi kalender Desember 2017 untuk Kota Banda Aceh sebesar 4,86 persen, Lhokseumawe sebesar 2,87 persen, Meulaboh sebesar 4,76 persen dan provinsi sebesar 4,25 persen.

Ia berharap laju inflasi di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu dapat ditekat pada tahun 2018 dan tidak lagi berada di atas laju inflasi nasional.

Pewarta: Ifdhal

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018