Lhoksukon (Antaranews Aceh) - Bupati Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, H Muhammad Thaib menyatakan, pihaknya sangat berkomitmen untuk meningkatkan kualiatas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

"Kita telah memperbaiki gedung dan prasarana kesehatan, peningkatan SDM tenaga medis, termasuk penyediaan ambulans," kata Bupati saat meresmikan Puskesmas Babah Buloh, Kecamatan Sawang, Rabu.

Misalnya saja, kata Cek Mad panggilan akrab Bupati, pada Desember 2017, Pemerintah Aceh Utara telah menyediakan 4 unit ambulans dauble garden untuk Puskesmas pedalaman, yakni Sawang, Nisam Antara, Geurudong Pase dan Puskesmas Langkahan.

Cek Mad meyakini, ambulans tersebut akan sangat membantu melakukan tugas medis terhadap transportasi untuk pelayanan masyarakat yang berdomisili di lokasi sulit terjangkau kendaraan biasa.

"Saya tak ingin lagi mendengar ada laporan masyarakat, misalnya tidak bisa dijemput dengan ambulans karena ambulannya tidak berada di Puskesmas atau ambulansnya tidak bisa masuk ke pemukiman penduduk," kata Cek Mad.

Cek Mad meminta agar segenap jajaran petugas kesehatan, untuk dapat sejalan dengan komitmen pemerintah, sehingga layanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Aceh Utara menjadi lebih baik lagi.

Dikatakan, sejak 2013 Pemkab telah menyerahkan 32 unit ambulans ke Puskesmas-puskesmas dalam wilayah Aceh Utara.

Bukan hanya itu, pada 2016 pemerintah juga telah memperbaiki dan merenovasi besar-besaran terhadap sejumlah gedung Puskesmas. Bahkan ada yang harus dibangun baru, seperti Puskesmas Matangkuli dan Puskesmas Seunuddon, karena kondisi gedung lama sudah tidak layak pakai.

"Pada tahun 2017, kita berkomitmen menambah jumlah Puskesmas di Aceh Utara, seperti Puskesmas Babah Buloh ini. Menurut catatan kami, saat ini terdapat 32 unit Puskesmas di Aceh Utara, tersebar di 27 kecamatan," kata Cek Mad lagi.

Artinya, kata Cek Mad, ada 5 kecamatan memiliki 2 Puskesmas, yaitu Kecamatan Langkahan, Tanah Jambo Aye, Seunuddon, Lhoksukon dan Kecamatan Sawang.

Pihaknya juga akan terus memfasilitasi Puskesmas agar semuanya memiliki sertifikasi sesuai dengan standar pelayanan yang diharapkan.

Apalagi dengan adanya program BPJS Kesehatan untuk memperbesar peran dan fungsi Puskesmas, agar semua layanan dasar (primer) kesehatan dapat dilayani di Puskesmas, sehingga tingkat rujukan ke Rumah Sakit dapat dikurangi.

"Kita mengajak semua petugas medis di Puskesmas, dapat menyahuti program pemerintah yang dijalankan melalui BPJS Kesehatan. Pemerintah ingin memaksimalkan pelayanan di tingkat Puskesmas, termasuk di antaranya mengadakan Dokter Layanan Primer (DPL), yang nantinya akan ditempatkan di Puskesmas-puskesmas," sebutnya.

Untuk itu, seluruh staf dan paramedis Puskesmas haruslah mampu menyeimbangi dengan cara meningkatkan kinerja dan memperbaiki disiplin kerja, sesuai dengan aturan-aturan dan ketentuan berlaku.

"Beberapa kali saya masih mendapat laporan komplain masyarakat, terhadap layanan di Puskesmas, misalnya tentang kekosongan obat dan layanan ambulans. Komplain seperti ini hendaknya dapat diminimalisir," harapnya.

Terkait layanan ambulans, Cek Mad meminta agar pelayanan haruslah adil, dan tidak memilih-milih pasien. Pihaknya tidak mau mendengar alasan tidak ada bensin, sehingga ambulans tidak bisa melayani mayarakat.

"Saya minta ambulans haruslah siap melayani masyarakat 24 jam, sebab orang sakit tidak ada yang merencanakan, bisa terjadi kapan saja. Untuk itu, ambulans haruslah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam melayani masyarakat," demikian Cek Mad.

Untuk diketahui, Puskesmas Babah Buloh, selama ini telah melayani masyarakat meskipun peresmiannya baru dilakukan. Kecamatan Sawang memiliki 39 desa, sehingga sudah selayaknya memiliki pusekmas baru, yakni di Babah Buloh yang tentunya telah melalui sejumlah pengkajian pihak terkait.

Sejumlah pihak hadir pada peresmian Puskesmas Babah Buloh ini, di antaranya Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, dr. Machrozal, Kabag Humas dan Protokoler Setda Aceh Utara T Nadirsyah dan pihaknya lainnya.

Pewarta: Zubir

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018