Lhokseumawe (ANTARA) - Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus berupa meningkatkan layanan di tengah penanggulangan pandemi COVID-19.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti dalam keterangan tertulis diterima di Lhokseumawe, Minggu, mengatakan pihaknya terus melakukan inovasi dan simplifikasi layanan guna meningkatkan pelayanan.
"BPJS Kesehatan juga akan mengembangkan sistem pembayaran klaim ke rumah sakit melalui skema uang muka," katanya.
Ali Ghufron Mukti mengharapkan fasilitas kesehatan dapat lebih leluasa dan lebih optimal untuk memberikan layanan kesehatan yang bermutu.
"BPJS Kesehatan terus melakukan peninjauan program jaminan kesehatan nasional, utilisasi pelayanan kesehatan, dukungan BPJS Kesehatan pada penanganan pandemi di tanah air," ujarnya.
Ali Ghufron mengatakan pemanfaatan layanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) terus menunjukkan tren kenaikan sejak awal pandemi COVID-19 melanda Indonesia.
"Sepanjang masa pandemi COVID-19, sebanyak 9,3 juta pelayanan telekonsultasi di FKTP. Tuntutan perkembangan teknologi dan era digitalisasi menjadi peluang inovasi bagi BPJS Kesehatan untuk terus memberikan kemudahan, kecepatan dan kelancaran bagi para stakeholder program JKN," katanya.
Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan David Bangun mengatakan saat ini pengguna layanan mobile JKN mencapai 14 juta peserta.
"Sementara untuk pembayaran iuran BPJS Kesehatan juga dapat dapat dilakukan di 696.569 titik dan kanal iuran juga bisa melalui bank fintech dan e-commerce," katanya.
David Bangun menyebutkan bahwa hingga September 2021 total jumlah peserta JKN mencapai 226,6 juta jiwa atau 83 persen dari jumlah penduduk di Indonesia mencapai 272,2 juta jiwa.
"Hal yang terpenting yakni peningkatan mutu layanan informasi penanganan pengaduan di rumah sakit," pungkas David Bangun.