Lhoksukon (Antaranews Aceh) - Penyuplaian air irigasi untuk sawah petani di wilayah timur Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, diperpanjang sebulan atau hingga 15 Februari dari jadwal penutupan yang ditentukan pemerintah 15 Januari 2018.

"Berdasarkan rapat beberapa waktu lalu, maka pembukaan pintu air irigasi Bendungan Langkahan sepakat diperpanjang," kata Kepala Ranting Daerah Irigasi (DI) Jambo Aye pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Aceh Utara, Khairil, di Panton Labu, Selasa.

Dikatakan, rapat itu diikuti masing-masing Keujrun Blang (Lembaga adat persawahan) tingkat kecamatan. Mereka sepakat, bahwa pintu air di Bendungan Langkahan dibuka hingga 15 Februari 2018.

Untuk diketahui, Bendungan Langkahan mampu menyuplai air ke sawah petani hingga ke 11 kecamatan. Delapan kecamatan di antaranya berada di Kabupaten Aceh Utara dan tiga lainnya di Kabupaten Aceh Timur.

Penambahan waktu pembukaan pintu air ini, kata Khairil, karena banjir melanda Aceh Utara pada akhir 2017 dan awal pekan 2018, yang menyebabkan bibit padi dan tanaman padi baru siap ditanam mati di beberapa kecamatan, baik di Aceh Utara dan Aceh Timur.

Karena musibah tersebut, sambung Khairil, maka jadwal masa penen musim tanam rendeng ini bergeser dari yang telah ditentukan antara akhir Januari hingga awal Januari, karena petani harus menanam ulang.

Lebih lanjut Khairil mengatakan, meski para Keujrun Blang sepakat bahwa suplai air irigasi akan dibuka hingga 15 Februari, karena sebagian sawah petani diprediksi akan selesai dalam waktu tersebut, tetapi pihaknya masih akan mempertimbangkan keputusan itu.

"Mengingat masih banyak terdapat tanaman padi petani yang baru siap ditanam, maka keputusan tersebut masih akan dipertimbangkan, kemungkinan pembukaan pintu air itu akan ditambahkan lagi," sebut Khairil.

Khairil menyebutkan, tanaman padi yang baru saja selesai ditanam tersebut terdapat di beberapa desa dalam Kecamatan Seunuddon, Baktiya, Baktiya Barat dan Kecamatan Tanah Jambo Aye.

Seorang petani Desa Alue Buya, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, Muhibuddin menyebutkan, bila pemerintah menutup pintu air irigasi pada pertengahan Februari mendatang, maka diprediksi banyak tanaman padi di wilayahnya yang tidak akan selesai dengan target yang telah ditentukan tersebut.

"Kita berharap agar waktu suplai air untuk sawah petani dapat diperpanjangkan lagi, mengingat melambatnya proses masa tanam ini akibat terjadi bencana, bukan karena kelalaian petani," demikian Muhibuddin.

Pewarta: Zubir

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018