Banda Aceh (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Teuku Raja Keumangan (TRK) meminta Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I segera menangani jaringan irigasi sumber air bebas (free intake) di Babah Lueng III Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
"Jaringan irigasi di Nagan Raya itu perlu segera ditangani oleh BWS. Karena hampir di setiap waktu tertentu, selalu tertutup endapan dari sungai Krueng Nagan," kata Teuku Raja Keumangan, di Banda Aceh, Sabtu.
Hal itu disampaikan Teuku Raja Keumangan saat meninjau langsung lokasi Babah Lueng III di Gampong Cot Gud Kecamatan Seunagan Timur Nagan Raya bersama camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat setempat.
Menurut TRK, salah satu solusi konkrit permasalahan di sana adalah membangun sarana prasarana sungai, sehingga suplai air menuju jaringan irigasi Babah Lueng III tersebut dapat berjalan dengan baik.
“Perlu ditangani secara konkrit, sehingga membantu usaha pertanian dalam wilayah tersebut tetap berjalan lancar, dan ekonomi masyarakat petani dapat kembali normal,” Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Aceh itu.
Baca juga: Pj wali kota turun langsung bersihkan irigasi sawah di Lhokseumawe
Sementara itu, Camat Seunagan Timur Ns Salviar Evi menyatakan, jaringan irigasi tersebut mengaliri air ke ribuan hektare persawahan masyarakat dari 11 gampong (desa) di kecamatan tersebut.
Bahkan, tidak hanya dalam wilayah kecamatan Seunagan Timur saja, melainkan juga sampai mengaliri air ke kecamatan tetangga (Seunagan).
“Ada 11 gampong yang menggantungkan hidup mereka mengairi sawah dari jaringan irigasi Babah Lueng III ini. Bayangkan jika setiap banjir datang tertutup endapan sungai, ribuan hektare sawah terancam terbengkalai," kata Ns Salviar Evi.
Dirinya menuturkan, langkah pembersihan jaringan irigasi Babah Lueng III dengan menggunakan alat berat masih belum memberikan hasil maksimal. Apalagi wilayah nya memiliki intensitas curah hujan yang sangat tinggi.
"Kalau ada intensitas hujan tinggi, malah mengakibatkan banjir dan luapan air karena endapan sungai itu setiap selalu menutupi jaringan irigasi Babah Lueng III tersebut. Maka ini perlu ditangani secara lebih baik," demikian Ns Salviar Evi.