Lhokseumawe (Antaranews Aceh) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia membina penghuni perempuan Lapas Klas II/A Lhokseumawe tentang keterampilan membuat tas bordir motif Aceh.

Kepala KPw BI Lhokseumawe Yufrizal di Lhokseumawe, Rabu mengatakan, jenis tas yang sudah memiliki nilai jual dimanca negara tersebut terus dikembangkan hingga ke Lapas sebagai salah satu bentuk keterampilan kerja bagi wanita penghuni lembaga pemasyarakatan.

Ia menyebutkan, selama pembinaan oleh BI telah banyak kemajuan yang telah dicapai oleh warga binaan perempuan Lapas Lhokseumawe tersebut, yang berupa kerajinan tangan bordir, seperti?tas dan dompet.

"Kita melihat selama pembinaan, wanita di Lapas Klas II/A Lhokseumawe ini banyak yang kreatif dan bisa menghasilkan kerajinan khas bordir motif Aceh," ucap Yufrizal.

Saat melakukan kunjungan silaturahmi sekaligus melihat langsung produksi kerajinan tas bordir motif Aceh binaan BI Lhokseumawe di Lapas Klas II/A Lhokseumawe tersebut, Yufrizal merasa bangga atas hasil yang dicapai.

"Kita patut bangga, walaupun mereka di Lapas tapi bisa menghasilkan tas bordir Aceh yang punya kualitas ekspor," kata Yufrizal.

Bahkan, kata dia, mengutip ungkapan salah seorang wanita penghuni Lapas tersebut bahwa pelatihan pembuatan tas motif Aceh sangat memotivasi mereka dan menjadi bekal ketrampilan saat bebas nanti.

"Mereka mengaku sangat termotivasi dengan adanya pelatihan ini dan menjadi ketrampilan saat bebas kelak," ungkap dia.

Sejak tahun 2017, KPw BI Lhokseumawe telah melakukan pembinaan kepada warga binaan perempuan di Lapas Lhokseumawe sebanyak 20 orang pengrajin tas bordir motif Aceh.

Pewarta: Mukhlis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018