Meulaboh (Antaranews Aceh) - Sebanyak 306 aparatur sipil negara (ASN) berprofesi guru di Kabupaten Aceh Barat, mengikuti proses pelalantikan dan pengambilan sumpah sebagai guru dan kepala Taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Bupati Aceh Barat, H Ramli, MS di Meulaboh, Selasa, mengatakan, setelah pelantikan itu, guru dan kepala sekolah akan disebar pada 12 kecamatan, penugasan sesuai surat keputusan (SK) yang ditandatangani bersama di aula serbaguna Kantor Bappeda itu.

"Jangan anggap saya marah, tidak. Kenapa ada yang dipindahkan atau ditugaskan sampai di Sungai Mas, itu karena memang di sana sangat membutuhkan pemerataan guru di daerah pedalaman," ungkapnya disela pelantikan dan pengambilan sumpah.

Ia berkata, untuk menyukseskan pembangunan pendidikan daerah, terhadap pemerataan tenaga pengajar merupakan satu hal yang wajib dilakukan, karena itu penempatan tugas kepada guru dan kepala sekolah yang dilantik itu semata untuk pemerataan.

Selain itu Ramli juga menegaskan tidak akan segan-segan mencopot jabatan kepala sekolah apabila dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) tidak transparan dan tidak melalui musyawarah dengan guru yang ada di sekolahnya.

Sebab, penggunaan dana bantuan pemerintah pusat itu sangat berpotensi terjadi penyalahgunaan atau dengan kata lain bisa dikorupsi oleh kepala sekolah, hal tersebut berpeluang terjadi apabila perencanaannya tidak melibatkan guru sekolah setempat.

"Jangan lagi seperti itu, perencanaan buat sendiri-sendiri dan itu pun disuruh sama orang lain yang kerjakan. Apabila ke depan masih ada kepala sekolah yang tidak musyawarah dalam perencanaan dana BOS, laporkan biar dicopot, saya cabut SKnya," tegasnya.

Lebih lanjut disampaikan, sumpah jabatan yang telah diucapkan itu harus benar-benar dilaksanakan, selain mengemban tanggung jawab dengan manusia, amanah Alllah SWT yang diberikan kepada guru dan kepala sekolah harus dipertangung jawabkan.

Sebagai seorang pemimpin berlatar belakang seorang guru SD, Ramli, MS menyatakan sangat paham dengan kondisi guru dalam mengabdikan tugasnya di tengah masyarakat, tapi semua itu ada hikmahnya, karena guru adalah orang paling mulia.

Disisi lain tegas Ramli tidak sedikit dari tenaga pendidik yang tidak disiplin dan malas masuk kelas untuk mengajar, karena itu diberi penegasan berupa pemecatan apabila ada guru yang tidak masuk mengajar dan melaksanakan tugasnya.

"Apabila 40 hari tidak masuk kerja, jangan coba-coba kepala sekolah melindungi, laporkan segera biar dipecat karena ada ketentuan yang mengatur itu. Kepala sekolah jangan mau disuap oleh guru yang tidak ke sekolah," imbuhnya.

Setelah prosesi pengambilan sumpah dan pelantikan di aula serba guna Kantor Bappeda Aceh Barat, itu seluruh tenaga pendidik duduk bersimpu mendengarkan pengarahan dan penyampaian pesan sebelum kembali bekerja ke sekolah-sekolah ditunjuk.

Ramli sempat menegur kalangan guru perempuan karena tidak begitu mendengarkan arahannya, sebab terlihat olehnya asik bermain hanphon vandroid, padahal momen tersebut sangat penting untuk mengetahui pesan kepala daerah.

"Saya memang teman bapak ibu sekalian sebagai guru, tapi hari ini saya berbicara sebagai bupati. Tolong Hpnya diletakkan dan simpan, saya memberikan arahan tapi ibu-ibu guru ini asik main facebook, bagaimana nanti saat mengajar," demikian Bupati Ramli, MS.


Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018