Tapaktuan (Antaranews Aceh) - Anggota DPRK Aceh Selatan Tgk Adi Zulmawar menyesalkan tidak adanya dokter di Puskesmas di Kecamatan Sawang, sehingga penanganan pasien hanya dilakukan oleh para perawat.

"Saya tadi malam ke Puskesmas Sawang menjenguk warga yang keracunan, namun tidak ada dokter yang menanganinya, sehingga proses medis ditangani perawat," katanya kepada wartawan di Tapaktuan, Kamis.

Sembilan orang warga Gampong (desa) Simpang Tiga, Kabupaten Aceh Selatan dilarikan ke Puskesmas Sawang, Rabu (14/3) malam, karena diduga mengalami keracunan makanan di sebuah tempat acara.

"Alhamdulillah mereka sudah selamat dan tidak ada kejadian yang mengkhawatirkan, meskipun tidak ada dokter, hanya para perawat," katanya.

Ternyata, Puskesmas itu sedang mengalami kekosongan tenaga dokter, maka untuk menyelamatkan nyawa sembilan orang korban keracunan makanan tersebut, proses tindakan medis ditangani secara langsung oleh para perawat.

Meskipun nyawa sembilan orang warga korban keracunan makanan itu dapat diselamatkan oleh perawat, namun kondisi kekosongan tenaga dokter umum di Puskesmas tersebut, tetap disesalkan.

Legislator asal Kecamatan Sawang ini mengatakan, sesaat pasca menerima informasi sebanyak sembilan orang warga Gampong Simpang Tiga mengalami keracunan makanan sekitar pukul 22.00 WIB, malam itu juga ia langsung menjenguk para warga korban.

"Saya berada di Puskesmas tersebut hingga pukul 24.00 WIB lewat. Saya melihat sendiri para korban hanya ditangani seadanya sesuai kemampuan ilmu medis para perawat piket. Tidak nampak seorang pun tenaga dokter umum saat itu," kata Tgk Adi Zulmawar.

Anehnya, lanjut Tgk Adi, saat ia menanyakan keberadaan dokter umum, para perawat Puskesmas setempat mengaku bahwa instansi medis yang telah ditingkatkan statusnya oleh Pemkab Aceh Selatan menjadi Puskesmas rawat inap tersebut, selama ini hanya memiliki satu orang tenaga dokter.

Celakanya lagi, satu-satunya tenaga dokter tersebut sejak beberapa pekan lalu telah mengambil cuti kerja karena sedang mengikuti diklat prajabatan CPNS di Tapaktuan.

Melihat kondisi yang sangat memprihatinkan seperti itu, Tgk Adi Zulmawar mengkritik keras klaim keberhasilan telah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang disampaikan Bupati Aceh Selatan non-aktif HT Sama Indra saat penyampaian visi misi dan program kerja pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Selatan yang maju pada Pilkada 2018.

"Saat itu pernah disampaikan capaian keberhasilan Pemkab Aceh Selatan telah mampu meningkatkan jumlah Puskesmas rawat inap dari sebelumnya hanya 7 unit maka selama kepemimpinan Bupati HT Sama Indra telah meningkat menjadi 20 unit lebih yang tersebar di 18 kecamatan. Yang jadi pertanyaannya, untuk apa jumlah Puskesmas rawat inap terus diperbanyak sementara kualitas pelayanannya semakin bobrok," sesalnya.

Ia berharap kepada Kadiskes, untuk membenahi kembali kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas-puskesmas, sebab instansi medis itu merupakan andalan utama masyarakat di desa yang membutuhkan penanganan medis segera.

Kepala Puskesmas Sawang, Jon Afrizal S.KM sejauh ini belum berhasil dikonfirmasi.

Sementara, Sekretaris Dinas Kesehatan Aceh Selatan, Halizan Ismail yang dimintai konfirmasi membenarkan Puskesmas Sawang mengalami kekosongan tenaga dokter saat ini karena tenaga dokter yang ada sedang mengikuti diklat prajabatan. Sedangkan menyangkut tempat tidur pasien yang tidak cukup, menurut Halizan Ismail hal itu disebabkan pasien yang masuk secara mendadak pada malam itu sangat membludak sehingga persiapannya tidak cukup.

"Masuknya pasien secara mendadak mencapai 14 orang pada malam itu belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga persiapan tempat tidur di Puskesmas Sawang tidak cukup. Persoalan-persoalan yang timbul tersebut segera akan kami cari solusi secepat mungkin," katanya.

Pewarta: Hendrik

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018