Takengon, (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah tertarik untuk mengembangkan wisata paralayang, karena potensi dan keindahan alamnya sangat mendukung, guna menarik wisatawan datang ke daerah yang berhawa dingin itu.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Tengah, Munawar Khalil kepada wartawan di Takengon, Jumat mengatakan pihaknya selama ini memang sudah melirik pengembangan wisata paralayang.

Rencana pengembangannya, kata dia, juga sudah terdaftar dalam buku besar rencana induk pengembangan destinasi wisata daerah Kabupaten Aceh Tengah tahun 2018.

"Hanya untuk lokasi saja yang belum kita tentukan. Kita memiliki banyak perbukitan dan nanti bisa dimana saja, kita pilih yang paling ideal," tutur dia.

Pihaknya, kata Munawar, nantinya juga akan menjalin kerjasama dengan sejumlah kampung wisata di Aceh Tengah untuk membentuk kelompok pemuda sadar wisata, agar tujuan pengembangan wisata daerah seperti salah satunya paralayang, dapat segera terwujud.

Ia merasa yakin pengembangan wisata paralayang akan menjadi daya tarik tersendiri di Aceh Tengah, sehingga wisatawan baik domestik dan mancanegara akan banyak datang ke daerah sentra produksi kopi Arabika terbesar di Aceh itu.

Disebutkan, olahraga paralayang ini sudah diuji coba oleh anak-anak muda yang tergabung dalam "Takengon Temerbang Paragliding Club" untuk memeriahkan HUT ke-441 Kota Takengon beberapa hari lalu dan hasilnya sangat menggembiarakan.

Aceh Tengah sangat cocok dengan olahraga tersebut, karena selain itu bisa menikmati keindahan alam pegunungan, pesona kabut awan putih bersama hembusan udara sejuk, dan bentangan biru Danau Lut Tawar, dari ketinggian.

Banyak hal menarik untuk menjadi alasan mengunjungi daerah ini. Selain panorama alamnya yang elok, Kabupaten Aceh Tengah juga dikenal sebagai daerah penghasil kopi Arabica kualitas terbaik dunia.

Ia menyebutkan, apalagi dilihat dari letak Kota Takengon yang berada tepat di tengah lingkaran perbukitan, ada banyak lokasi ideal yang dapat dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas terjun paralayang.

Salah satunya adalah puncak Bur Lancuk Laweng yang berada di sisi selatan Kota Takengon. Jaraknya hanya empat kilometer dari pusat kota.

Salah seorang instruktur terbang paralayang, Hendra Cimin yang berada di Takengon mengatakan, daerah ini memang sangat ideal untuk pengembangan olahraga wisata paralayang.

"Memang (paralayang) ini lebih ke olahraga wisata, tidak seperti olahraga pada umumnya. Takengon sangat potensi. Kalau ada banyak bukit pasti bisa para layang. Apalagi disini ada Danau Lut Tawar," tuturnya.

Takengon, kata dia, lebih potensial untuk pengembangan wisata paralayang karena memiliki panorama alam yang indah dan lokasi perbukitan yang tak jauh dari pusat kota.

Hendra Cimin juga mengaku sudah melihat tempat-tempat wisata paralayang yang ada di Tanah Air dan sebagian tempat bahkan tak memiliki banyak perbukitan jika dibandingkan dengan Kota Takengon.

"Kuncinya paralayang ini, Pemdanya mendukung atau tidak. Karena peralatannya mahal. Satu set parasut Rp50 juta sampai Rp80 juta," kata dia.

Hendra juga mengharapkan di Takengon segera terbentuk cabang olahraga Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) untuk dapat memberikan pelatihan terbang paralayang kepada masyarakat di sana.

Namun walau tergolong olahraga ekstrim, kata dia, paralayang sangat aman asalkan mengikuti prosedur yang telah ditentukan.

Warga Takengon, Satria Darmawan, mengaku dirinya bisa merasakan sensasi berbeda saat mencoba terbang paralayang.

Pemuda ini berkesempatan terbang tandem dengan instruktur paralayang yang didatangkan dari Padang, Sumatera Barat, untuk atraksi paralayang di Takengon dalam rangka peringatan HUT Kota Takengon tahun ini.

Menurut dia, olahraga tersebut layak untuk dikembangkan di kotanya guna menjadi daya tarik kunjungan wisatawan.

Hal senada juga diutarakan Bahgie Aramiko. Pemuda Takengon ini juga sudah mencoba terbang tandem bersama instruktur paralayang dari puncak Bur Lancuk Laweng dan mendarat di Lapangan Musara Alun Takengon.

Dia mengaku merasakan sensasi luar biasa saat adrenalin terpacu ketika melayang-layang di udara.

Pemuda ini juga berharap, olahraga paralayang dapat segera dikembangkan menjadi objek wisata andalan di Kota Takengon.
 

 

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018