Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blangbintang menyatakan, satelit mendeteksi satu titik panas berada di wilayah Aceh.

"Ya, ada. Tapi, cuma satu satu titik panas yang terdeteksi di Aceh," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blangbintang Zakaria, di Aceh Besar, Sabtu.

Pantauan sensor modis dengan menggunakan kedua satelit yakni Terra dan Aqua menyebutkan, jelasnya, satu titik panas tersebut terpantau di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.

Lebih tepatnya terdeteksi berada di 97,4 bujur Timur dan 4,8 lintang Utara atau termasuk ke dalam Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur.

"Untuk tingkat kepercayaan atas kebakaran hutan dan lahan masih rendah yakni 52 persen. Sementara angka yang patut di duga sebagai titik api itu, bila di atas 71 persen," kata dia.

Namun BMKG Aceh, ujarnya, tetap mengingatkan tentang bahaya membakar hutan dan lahan terutama berlahan gambut, karena wilayah di Aceh kini memasuki musim kemarau.

"Kami ingatkan, agar pemangku kepentingan tingkatkan kewaspadaan. Dan bagi masyarakat setempat, tidak buka lahan dengan cara membakar," tegas Zakaria.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pernah mengatakan akan memperketat pengawasan di wilayah Aceh dan Kalimantan Selatan untuk mencegah terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut.

"Saya memang harus hati-hati, sekarang berarti menjaga Aceh dan Kalsel. Selama ini saya hanya berpikir menjaga Riau dan Sumsel," kata Siti pula.

"Sumsel memang kami sering jaga, Kalbar juga kami jaga. Tapi di awal-awal Aceh sama Sumsel saya luput. Saya akan perhatikan," ujar Menteri Siti lagi.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018