Redelong (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bener Meriah mencatat sejak awal Agustus 2021 seluas 34 hektare terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla):
“Kebakaran tersebut terjadi di lahan pinus dan lahan pertanian warga di tiga kecamatan," kata Kabid Kedaruratan BPBD Bener Meriah, Anwar di Redelong, Rabu.
Ia menjelaskan dari total luas lahan yang terbakar tersebut seluas 32 hektare adalah merupakan kawasan hutan pinus dan sisanya sekitar dua hektare merupakan lahan perkebunan kopi warga.
Menurut dia data tersebut diperkirakan masih dapat bertambah karena titik api yang terus meluas hingga Selasa sore.
Ia merincikan data Karhutla yang terjadi di tiga kecamatan di Bener Meriah saat ini sejak memasuki Agustus 2021 masing-masing seluas 20 hektare di Kampung Mangku Kecamatan Bandar berupa kawasan hutan pinus dan 2 hektare lainnya merupakan lahan perkebunan warga.
Kemudian seluas 5 hektare di Kampung Samarena Kecamatan Bukit berupa kawasan lahan kosong dan hutan pinus.
Selanjutnya dua hektare di Kampung Perdamaian Kecamatan Pintu Rime Gayo dan seluas 5 hektare di Kampung Menderek Kecamatan Pintu Rime Gayo.
Kepala Pelaksana BPBD Bener Meriah Safriadi mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan.
Safriadi juga mengingatkan warga untuk tidak merokok selama berada di kawasan hutan guna menghindari kemungkinan terjadinya kebakaran yang dipicu oleh puntung rokok yang masih menyala.
"Kita mengimbau masyarakat sekitar kawasan hutan untuk tidak membakar sampah, rumput, atau pun puing-puing. Pembakaran ini dapat memicu Karhutla yang tidak disengaja," katanya.