Takengon (Antaranews Aceh) - Permintaan kentang dari Kabupaten Aceh Tengah mencapai tiga ton per hari untuk memenuhi kebutuhan ke berbagai daerah di Aceh dan Sumatera Utara.

Agen pengepul di Pasar Inpres Takengon, Mondan kepada wartawan Selasa mengatakan permintaan kentang dari luar daerah sampai saat ini masih tinggi.

Menurut dia, wilayah Aceh Tengah merupakan daerah penghasil kentang kualitas super yang banyak diminati pasar.

"Permintaan bervariasi, ada yang minta super jumbo, ada yang super, ada yang sedang, kita penuhi tergantung permintaan," kata Mondan.

Kalau untuk sekarang rata-rata permintaan terkadang 2 ton, kadang-kadang 3 ton perhari, paling minim 1,5 ton. Semua permintaan masih bisa kita penuhi," tutur dia.

Wilayah Aceh Tengah, kata Mondan, juga merupakan penghasil kentang merah yang secara kualitas dan harga lebih tinggi dari jenis kentang biasa. Namun permintaan untuk kentang jenis ini belum begitu besar.

"Di lapangan belum begitu meluas permintaannya. Belum begitu banyak yang tahu citarasanya, padahal itu lebih enak rasanya," ujar Mondan.

Menurut dia, produksi kentang di Aceh Tengah saat ini masih mampu untuk memenuhi permintaan yang lebih tinggi.

Petani kentang di sana, kata dia, melakukan penanaman kentang secara terus menerus dan tersebar di sejumlah kecamatan.

"Karena dia tidak musiman, selalu ada. Masyarakat di sini sistem tanamnya terus menerus, mereka tanam, panen, tanam lagi," kata Mondan.

"Jadi sebenarnya pemerintah daerah sudah bolehlah mulai membuka jalan untuk kentang ini bisa dikirim luar negeri, seperti ke Malaysia, Singapura, agar petani di sini juga bisa mendapatkan harga yang baik," tutur dia.

Saat ini harga kentang di tingkat petani berada di kisaran Rp7.500/Kg untuk kualitas super dan Rp6.000/Kg untuk kentang ukuran kecil.
 

Pewarta: Kurnia Muhadi

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018