Meulaboh (Antaranews Aceh) - Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, Provinsi Aceh mendesak pemerintah daerah setempat segera membayarkan insentif dokter rumah sakit agar tidak ada dokter lain yang minggat dari daerah itu.

"Sudah tiga bulan insentif jasa medis tidak dibayarkan oleh pihak rumah sakit, satu orang dokter spesialis sudah berangkat, apa tunggu sampai kosong dokter baru ambil sikap," kata Ketua DPRK Aceh Barat, Ramli,SE di Meulaboh, Rabu.

DPRK Aceh Barat sudah memasuki satu triwulan pihak RS Cut Nyak Dhien Meulaboh secara mandiri menggelola dana, tapi tidak membayarkan jasa medis, terutama hak dokter spesialis yang bertugas di daerah itu.

Kondisi ini menurut Ramli, akan sangat berdampak pada pelayanan kesehatan dan buruknya citra daerah karena tidak mampu membayarkan jerih payah dokter spesialis yang selama ini mengabdi, melayani masyarakat di rumah sakit setempat.

"Jangan uang yang merupakan hak dokter spesialis digunakan untuk kepentingan lain, itu tidak benar, tunaikan dulu hak-hak mereka (dokter spesialis). Rumah sakit itu sangat sakral dan tenaga medis sangat dibutuhkan melayani pasien,"tegasnya.

Sementara itu Kabid Pelayanan Medik sekaligus Humas Badan Layanan Usaha Daerah Rumah Sakit Cut Nyak Dhien (BLUD-RSU CND) Meulaboh, dr Eman Tuahta, yang dikonfimasi wartawan di ruangkerjanya membenarkan bahwa insentif dokter spesiali belum terbayarkan karena masih dalam proses.

"Untuk insentif dokter spesialis betul memang belum dibayarkan, tapi tidak benar kalau dokter spesialis meninggalkan tugas di daerah karena persoalan itu. Saat ini spesialis jantung dr Khomariah sudah kembali, kemarin itu beliau ada keperluan,"sebutnya.

Eman, memastikan, dalam 2-3 hari ke depan insentif dokter spesialis segera dibayarkan managemen rumah sakit, belum dibayarkan insentif hingga hari ini (Rabu) karena masih dalam proses administrasi dan penandatanganan kontrak dengan pimpinan baru.

Kemudian dipastikan juga, kondisi demikian tidak berpengaruh dan menganggu roda pelayanan jasa di rumah sakit setempat, sebab mereka memiliki 24 orang dokter spesialis dan 18 orang dokter umum yang bertugas secara rutin di rumah sakit.

"Tidak ada kendala dalam pelayanan, memang untuk dokter spesialis janting hanya satu orang, dan itu sudah cukup untuk mengkafer rawat inap maupun rawat jalan, saat ini ada 24 dokter, yang spesialis, 24 orang dan dokter umum 18 orang," katanya.

 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018