Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Pagelaran pekan olahraga dan seni se Universitas Syiah Kuala atau Unsyiah Games III di Darussalam, Banda Aceh, akan dijadikan persiapan menghadapi even international di Malayasia, Juli 2018.
"Unsyiah Games tahun ini menjadi ajang persiapan bagi Unsyiah menghadapi even international negara segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT) di Institut Mara, Perlis, Malaysia akhir Juli 2018," kata Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni Unsyiah, Drs.M Nasir Ibrahim kepada wartawan di Banda Aceh, Selasa.
Nasir yang juga Ketua panitia Unsyiah Games III ini menjelaskan, pada even IMTGT mempertandingkan lima cabang olahraga tertentu yaitu tenis, tenis lapangan, bulutangkis, petanque dan basket, sedangkan tangkai seni tidak diperlombakan, tetapi hanya sebagai eksibisi.
"Kontingen Unsyiah akan mengikuti even IMT-GT, dengan personel 60 atlet dan 15 official. Kita juga akan menampilkan tari saman dan ratok jaroe dalam kegiatan tersebut," terangnya.
Kecuali itu, sebutnya, Unsyiah Games pada tahun genap lebih banyak memperlombakan tangkai seni, karena menjadi ajang seleksi bagi peserta seni.
"Peserta seni terbaik akan mewakili Unsyiah ke pekan seni mahasiswa/mahasiswi (Piksimida) dan selanjutnya ke pekan seni mahasiswa/mahasiswi nasional (Peksiminas) di Jogjakarta, Oktober 2018," jelasnya.
Sedangkan, pertandingan cabang olahraga lebih sedikit pada Unsyiah Games di tahun genap ini, karena hanya untuk ajang pembinaan saja.
Pada Unsyiah Games IV di tahun ganjil 2019, baru lebih banyak dipertandingkan, karena kelanjutannya ke pekan olahraga mahasiswa daerah (Pomda), seterusnya ke Pomnas.
Sementara itu, Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof Dr Ir Samsul Rizal, M.Eng, memberikan apresiasi atas pagelaran olahraga dan seni se universitas tersebut atau Unsyiah Games yang sudah rutin dilaksanakan setiap tahun, sehingga tahun ini yang ketiga kalinya.
Samsul Rizal ketika membuka Unsyiah Games III di lapangan gelanggang mahasiswa Prof A Majid Ibrahim, Darussalam, Senin (23/4), berharap melalui pagelaran Unsyiah Games ini dapat melahirkan atlet cabang olahraga dan peserta seni yang terbaik serta potensial, sehingga dapat mewakili Unsyiah.
Ia meminta kepada semua peserta menunjukkan kemampuan maksimal, sportif dalam berkompetisi dan perkuat silaturrahmi.
Pembukaan pagelaran olahraga dan seni Unsyiah ini juga dimeriahkan atraksi drum band dan taekwondo dari unit kegiatan mahasiswa (UKM) universitas tersebut.
Unsyiah Games III digelar 23 hingga 29 April 2018, mempertandingkan 7 cabang olahraga dan memperlombakan 14 tangkai seni. Diikuti 250 atlet dan 150 peserta seni utusan dari 12 fakultas dan program studi di luar kampus utama (PSDKU) Gayo Lues dalam lingkup Unsyiah.
Cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Unsyiah Games III yaitu bulutangkis (mempertandingkan 5 nomor) catur (8 nomor), kempo (6), petanque (9), tarung derajat (8), tenis lapangan (5) dan basket satu nomor.
Tangkai seni yang diperlombakan yaitu pop singer, dangdut putra - putri, baca puisi, monolog, lukis, komik strip, desain poster, fotografi hitam-putih dan warna. Penulisan puisi, Cerpen, penulisan lakon.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Unsyiah Games tahun ini menjadi ajang persiapan bagi Unsyiah menghadapi even international negara segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT) di Institut Mara, Perlis, Malaysia akhir Juli 2018," kata Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni Unsyiah, Drs.M Nasir Ibrahim kepada wartawan di Banda Aceh, Selasa.
Nasir yang juga Ketua panitia Unsyiah Games III ini menjelaskan, pada even IMTGT mempertandingkan lima cabang olahraga tertentu yaitu tenis, tenis lapangan, bulutangkis, petanque dan basket, sedangkan tangkai seni tidak diperlombakan, tetapi hanya sebagai eksibisi.
"Kontingen Unsyiah akan mengikuti even IMT-GT, dengan personel 60 atlet dan 15 official. Kita juga akan menampilkan tari saman dan ratok jaroe dalam kegiatan tersebut," terangnya.
Kecuali itu, sebutnya, Unsyiah Games pada tahun genap lebih banyak memperlombakan tangkai seni, karena menjadi ajang seleksi bagi peserta seni.
"Peserta seni terbaik akan mewakili Unsyiah ke pekan seni mahasiswa/mahasiswi (Piksimida) dan selanjutnya ke pekan seni mahasiswa/mahasiswi nasional (Peksiminas) di Jogjakarta, Oktober 2018," jelasnya.
Sedangkan, pertandingan cabang olahraga lebih sedikit pada Unsyiah Games di tahun genap ini, karena hanya untuk ajang pembinaan saja.
Pada Unsyiah Games IV di tahun ganjil 2019, baru lebih banyak dipertandingkan, karena kelanjutannya ke pekan olahraga mahasiswa daerah (Pomda), seterusnya ke Pomnas.
Sementara itu, Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof Dr Ir Samsul Rizal, M.Eng, memberikan apresiasi atas pagelaran olahraga dan seni se universitas tersebut atau Unsyiah Games yang sudah rutin dilaksanakan setiap tahun, sehingga tahun ini yang ketiga kalinya.
Samsul Rizal ketika membuka Unsyiah Games III di lapangan gelanggang mahasiswa Prof A Majid Ibrahim, Darussalam, Senin (23/4), berharap melalui pagelaran Unsyiah Games ini dapat melahirkan atlet cabang olahraga dan peserta seni yang terbaik serta potensial, sehingga dapat mewakili Unsyiah.
Ia meminta kepada semua peserta menunjukkan kemampuan maksimal, sportif dalam berkompetisi dan perkuat silaturrahmi.
Pembukaan pagelaran olahraga dan seni Unsyiah ini juga dimeriahkan atraksi drum band dan taekwondo dari unit kegiatan mahasiswa (UKM) universitas tersebut.
Unsyiah Games III digelar 23 hingga 29 April 2018, mempertandingkan 7 cabang olahraga dan memperlombakan 14 tangkai seni. Diikuti 250 atlet dan 150 peserta seni utusan dari 12 fakultas dan program studi di luar kampus utama (PSDKU) Gayo Lues dalam lingkup Unsyiah.
Cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Unsyiah Games III yaitu bulutangkis (mempertandingkan 5 nomor) catur (8 nomor), kempo (6), petanque (9), tarung derajat (8), tenis lapangan (5) dan basket satu nomor.
Tangkai seni yang diperlombakan yaitu pop singer, dangdut putra - putri, baca puisi, monolog, lukis, komik strip, desain poster, fotografi hitam-putih dan warna. Penulisan puisi, Cerpen, penulisan lakon.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018