Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Pimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh mengajak Pemerintah Aceh, Kabupaten/Kota dan seluruh pemangku kepentingan bersinergi dalam mengendalikan inflasi daerah sehingga laju inflasi dapat terkendali.

"Mari kita bersinergi dalam melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap komoditas yang memberikan andil besar terhadap laju inflasi daerah," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Zainal Arifin Lubis di Banda Aceh, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela menjadi salah satu pembicara pada acara High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Aceh Triwulan I Tahun 2018 yang digelar di Banda Aceh.

Ia menjelaskan bahan pangan memberikan andil besar terhadap inflasi yang terjadi di di Aceh. Salah satu komoditas yang memberikan andil besar itu adalah beras dan komoditas lainnya seperti bawang merah dan cabai merah.

"Ini merupakan salah satu persoalan yang perlu ditangani secara serius pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Aceh, sehingga laju inflasi dapat terkendali," katanya.

Menurut dia, tingginya laju inflasi sebuah daerah juga akan berdampak terhadap daya beli dan juga ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat di daerah setempat.

Ia menyarankan agar dinas terkait misalnya pertanian melakukan peningkatan produktivitas hasil pertanian, pengendalian hama dan instansi lainnya memberikan dukungan saat pascapanen.

"Artinya, jika semua instansi bersinergi dalam peningkatan produksi pangan dan distribusi serta ketersediaan pasokan lancar upaya menekan laju inflasi akan terwujud di masa mendatang," katanya.

Ia meyakini dengan sinergi dan berbagai inovasi yang dilakukan dalam pengembangan sektor pertanian yang memiliki potensi cukup besar di Aceh upaya menekan laju inflasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi akan terwujud di masa mendatang.
 

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018