Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Provinsi Aceh siap menggelar pertandingan 28 cabang olahraga pada PON XXI/2024, pascaterpilih sebagai tuan rumah bersama Sumatera Utara, pelaksana multi even olahraga nasional empat tahunan di Tanah Air itu.
Sekretaris Umum KONI Aceh, M Nasir kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu menyatakan, sebagai tuan rumah bersama PON XXI/2024, Aceh dan Sumatera Utara telah sepakat mempertandingkan 56 cabang olahraga dan masing-masing sepakat melaksanakan pertandingan 28 cabang.
Ia menjelaskan, pembagian pelaksana pertandingan cabang olahraga (cabor) sudah disepakati melalui memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman dan kesepakatan dua belah pihak, antara Gubernur Aceh dan Gubernur Sumut di Medan sebelum bidding (pemilihan) tuan rumah PON.
M Nasir mengatakan, pembagian cabor secara teknis dan detail juga dilakukan melalui perjanjian kerja sama KONI Aceh dan Sumut. Menetapkan 28 cabor dilaksanakan Aceh dan 28 cabor oleh Sumut.
Diungkapkannya, dalam MoU tersebut juga mengatur pelaksanaan pembukaan PON di Aceh dan penutupannya di Sumatera Utara. Pembagian cabang sekaligus mengikuti semua nomor setiap pertandingan cabor.
Sebanyak 28 cabor yang digelar di Aceh yaitu aero sport, anggar, arung jeram, angkat besi, angkat berat dan binaraga, berkuda, bola basket, bridge, bola tangan, dayung, golf, judo, kempo, layar, menembak, muaythai, panjat tebing, panahan,rugby, softball dan base ball, selam, sepak takraw, sepak?bola, sepatu roda, soft tenis, tarung derajat, tenis, wood ball dan yongmodo.
Sedangkan 28 cabor digelar di Sumut yakni akuatik, atletik, balap sepeda, bulutangkis, bermotor, biliar, bola voli, boling, barong?sai, catur, cricket, drum band, gulat, hoki, jetski, karate, kabaddi, pencak silat, pentaque, senam, ski air, squash, taekwondo, tenis meja, tinju, wushu, futsal, gate ball.
Dijelaskannya, pembagian cabor tersebut melalui rapat-rapat yang dilakukan selama beberapa kali baik di Banda Aceh maupun di Medan sebelum bidding.
"Venue -venue (lokasi tempat pertandingan) cabor yang digelar di Aceh sudah ada, diantaranya ada yang perlu direhab dan perlu dibangun baru, sesuai kebutuhan," sebutnya.
Venue-venue tersebar di Banda Aceh, Kota Sabang, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Bener Meriah. Mungkin bisa melebar ke Kabupaten Aceh Jaya, karena kabupaten ini tuan rumah PORA XIV/2022.
Menyangkut cabor baru seperti woodball, bola tangan yang digelar di Aceh dan harus diikuti, Nasir menyatakan dua cabor tersebut sudah ada mandat dari pusat untuk pembentukan pengurus, sehingga nantinya bisa melakukan pembinaan atlet untuk diikutsertakan pada PON XXI/2024.
"Sedangkan cabor rugbi sudah terbentuk pengurus beberapa waktu lalu. Tinggal pengesahannya dilakukan di dalam rapat anggota KONI Aceh 2018 yang akan dilaksanakan habis lebaran nanti," ungkapnya.
Ia kembali menegaskan, untuk pembagian cabor sudah kongkrit. "Terkait penambahan cabor, nanti kita sesuaikan dengan arahan KONI Pusat dan peserta PON yaitu KONI-KONI provinsi se Indonesia," terangnya.
Seperti diketahui, Aceh dan Sumut terpilih sebagai tuan rumah PON XXI/2024 melalui mekanisme voting (pemungutan suara) dari 34 provinsi KONI se-Indonesia (peserta PON) di Hotel Bidakara, Jakarta, 24 April 2014.
Dalam bidding tuan rumah PON tersebut, Aceh-Sumut menghadapi dua calon lainnya yakni Kalimantan Selatan dan Bali-Nusa Tenggara Barat.
Aceh - Sumatera Utara sebagai pemenang memperoleh 24 suara, Bali - NTB 8 suara, dan Kalimantan Selatan 2 suara.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
Sekretaris Umum KONI Aceh, M Nasir kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu menyatakan, sebagai tuan rumah bersama PON XXI/2024, Aceh dan Sumatera Utara telah sepakat mempertandingkan 56 cabang olahraga dan masing-masing sepakat melaksanakan pertandingan 28 cabang.
Ia menjelaskan, pembagian pelaksana pertandingan cabang olahraga (cabor) sudah disepakati melalui memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman dan kesepakatan dua belah pihak, antara Gubernur Aceh dan Gubernur Sumut di Medan sebelum bidding (pemilihan) tuan rumah PON.
M Nasir mengatakan, pembagian cabor secara teknis dan detail juga dilakukan melalui perjanjian kerja sama KONI Aceh dan Sumut. Menetapkan 28 cabor dilaksanakan Aceh dan 28 cabor oleh Sumut.
Diungkapkannya, dalam MoU tersebut juga mengatur pelaksanaan pembukaan PON di Aceh dan penutupannya di Sumatera Utara. Pembagian cabang sekaligus mengikuti semua nomor setiap pertandingan cabor.
Sebanyak 28 cabor yang digelar di Aceh yaitu aero sport, anggar, arung jeram, angkat besi, angkat berat dan binaraga, berkuda, bola basket, bridge, bola tangan, dayung, golf, judo, kempo, layar, menembak, muaythai, panjat tebing, panahan,rugby, softball dan base ball, selam, sepak takraw, sepak?bola, sepatu roda, soft tenis, tarung derajat, tenis, wood ball dan yongmodo.
Sedangkan 28 cabor digelar di Sumut yakni akuatik, atletik, balap sepeda, bulutangkis, bermotor, biliar, bola voli, boling, barong?sai, catur, cricket, drum band, gulat, hoki, jetski, karate, kabaddi, pencak silat, pentaque, senam, ski air, squash, taekwondo, tenis meja, tinju, wushu, futsal, gate ball.
Dijelaskannya, pembagian cabor tersebut melalui rapat-rapat yang dilakukan selama beberapa kali baik di Banda Aceh maupun di Medan sebelum bidding.
"Venue -venue (lokasi tempat pertandingan) cabor yang digelar di Aceh sudah ada, diantaranya ada yang perlu direhab dan perlu dibangun baru, sesuai kebutuhan," sebutnya.
Venue-venue tersebar di Banda Aceh, Kota Sabang, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Bener Meriah. Mungkin bisa melebar ke Kabupaten Aceh Jaya, karena kabupaten ini tuan rumah PORA XIV/2022.
Menyangkut cabor baru seperti woodball, bola tangan yang digelar di Aceh dan harus diikuti, Nasir menyatakan dua cabor tersebut sudah ada mandat dari pusat untuk pembentukan pengurus, sehingga nantinya bisa melakukan pembinaan atlet untuk diikutsertakan pada PON XXI/2024.
"Sedangkan cabor rugbi sudah terbentuk pengurus beberapa waktu lalu. Tinggal pengesahannya dilakukan di dalam rapat anggota KONI Aceh 2018 yang akan dilaksanakan habis lebaran nanti," ungkapnya.
Ia kembali menegaskan, untuk pembagian cabor sudah kongkrit. "Terkait penambahan cabor, nanti kita sesuaikan dengan arahan KONI Pusat dan peserta PON yaitu KONI-KONI provinsi se Indonesia," terangnya.
Seperti diketahui, Aceh dan Sumut terpilih sebagai tuan rumah PON XXI/2024 melalui mekanisme voting (pemungutan suara) dari 34 provinsi KONI se-Indonesia (peserta PON) di Hotel Bidakara, Jakarta, 24 April 2014.
Dalam bidding tuan rumah PON tersebut, Aceh-Sumut menghadapi dua calon lainnya yakni Kalimantan Selatan dan Bali-Nusa Tenggara Barat.
Aceh - Sumatera Utara sebagai pemenang memperoleh 24 suara, Bali - NTB 8 suara, dan Kalimantan Selatan 2 suara.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018