Takengon (Antaranews Aceh) - Harga gula tebu di tingkat petani di Kabupaten Aceh Tengah saat ini masih rendah di kisaran Rp 6.700,-/KG untuk gula kualitas terbaik dan kisaran Rp 5.800,-/KG untuk kualitas rendah.

Petani tebu di Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, Bambang Adha, Kepada wartawan, Rabu, mengatakan pada tahun lalu gula tebu di tingkat petani di sana mencapai harga Rp 10.000,-/KG.

"Sekarang turun. Kalau tingkat petani itu minimal Rp 7000,-/KG harga paling rendahnya, itu baru sesuai untuk petani," tutur Bambang Adha.

Para petani tebu di Kecamatan Ketol sampai saat ini masih melakukan pengolahan hasil tebu secara tradisional hingga menjadi gula merah yang siap untuk dipasarkan.

Para petani di sini masing-masing mendirikan pabrik pengolahan gula tebu tradisional yang setiap unitnya mampu menghasilkan produksi gula merah rata-rata mencapai 300 KG/hari.

"Setiap pabrik itu mempekerjakan orang. Itu mulai dari nebangnya, angkutnya ke pabrik, dan masak gulanya juga mempekerjakan orang. Makanya kalau harga sekarang Rp 6000,-/KG itu tipis dapatnya untuk petani," ujar Bambang.

Di Kecamatan Ketol, kata Bambang Adha, hampir 90 persen masyarakatnya merupakan petani tebu.

Hasil produksi gula merah tebu dari daerah ini biasanya kerap dipasarkan ke wilayah Medan, Sumatera Utara, selain untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal.

"Ini biasanya kalau sudah masuk bulan puasa petani juga jual perbatang, untuk pedagang yang jualan air tebu di bulan puasa," kata Bambang.

Menurutnya, untuk penjualan tebu perbatang di kalangan petani di sana hanya terjadi saat memasuki bulan Ramadhan saja.

Setiap tahunnya, kata Bambang, akan banyak padagang musiman di bulan Ramadhan yang berjualan air tebu datang langsung ke petani di wilayah Kecamatan Ketol untuk membeli tebu batangan.

"Itu tergantung jumlah permintaan juga kalau beli perbatang. Tapi biasanya mencapai Rp 2000/batang," sebut Bambang.

 

Pewarta: Kurnia Muhadi

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018