Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh, Aceh, mengaku semakin intens melakukan pemantauan harga terutama sembilan kebutuhan bahan pokok (sembako) ke pasar-pasar jelang mendekati Lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Banda Aceh, Nasri Sufi di Banda Aceh, Rabu mengatakan, hal ini demi menjaga stabilitas harga-harga bahan pokok pangan dalam menghadapi perayaan hari raya Idul Fitri.

"Saat ini di sepuluh hari terakhir Ramadhan, memang harga relatif turun. Akan tetapi, tidak menjamin gejolak harga di pasar ketika dekati hari `H`, seperti beras, gula pasir, dan daging," terang dia.

Menurutnya, bahan pokok terutama di 13 pasar tradisional daerah tersebut cenderung mengalami kenaikan harga jual karena tinggi permintaan, sementara persediaan barang untuk komoditas tertentu sangat terbatas.

Lazimnya gejolak harga terhadap beberapa komoditas tertentu, sebagian besar di pasok dari Sumatera Utara terjadi di pekan terakhir sebelum Lebaran.

Hasil pantauan pihaknya di sejumlah pasar tradisional setempat, saat ini beras premium Rp11.000/kg, beras medium Rp9.200/kg, gula pasir Rp12.000/kg, minyak goreng kemasan Rp15.000/kg, dan minyak goreng tanpa merk Rp12.000/kg.

Daging sapi Rp130.000/kg, daging ayam ras Rp22.500/kg, daging ayam kampung Rp40.000/kg, telur ayam ras Rp1.350/butir, cabai merah keriting Rp17.000/kg, bawang merah lokal Rp36.000/kg, dan bawang putih Rp30.000/kg.

"Kami maunya harga kebutuhan pokok tetap stabil, jangan sampai jelang hari raya malah memberatkan. Kami telah bekerjasama dengan sejumlah intansi terkait, seperti Bulog dan Pertamina ," tegas Nasri.

Kepala Perum Bulog Divisi Regional Aceh, Basirun pekan lalu meminta masyarakat di provinsi setempat, tidak mengkhawatirkan persediaan bahan pokok terutama beras, sebab stok mencukupi hingga empat bulan mendatang.

Ia menyebut, persediaan beras di gudang Bulog saat ini sebanyak 16.547 ton dengan kebutuhan setiap bulan untuk beras sejahtera (rastra), dan program lainnya sekitar 4 ribuan ton per bulan.

Pihaknya juga melakukan pantauan pasar yang dilakukan secara rutin untuk mengetahui harga beras di tingkat konsumen, khususnya Banda Aceh tidak terjadi kenaikan signifikan dari awal Mei 2018.

"Harga beras premium rata-rata mencapai Rp12.000 per kilogram, atau masih dibawa Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah Rp13.300 per kilogram. Sedangkan beras medium rata-rata di jual pada angka Rp9.300 per kilogram, dan masih di bawah HET Rp9.950 per kilogram," tuturnya.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018