Banda Aceh (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Aceh menyatakan terus menggelontorkan beras program stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP) di pasaran di provinsi itu melalui mitra-mitra dalam upaya memenuhi permintaan menjelang Ramadhan 1445 Hijriah.
“Distribusi SPHP di seluruh wilayah di Provinsi Aceh ini juga bagian untuk memudahkan masyarakat mengakses harga beras terjangkau menyusul harga beras di pasaran masih tinggi,” kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Aceh Saldi Aldryn di Banda Aceh, Jumat.
Ia menjelaskan dalam rangka menghadapi puasa Ramadhan, Perum Bulog Aceh akan terus menggencarkan distribusi beras SPHP melalui toko-toko yang tersebar di seluruh daerah dalam upaya memenuhi permintaan masyarakat.
“Kita juga akan terus memperluas toko penjual beras program SPHP sehingga masyarakat dengan mudah mengakses beras murah di pasaran dan ini juga akan menjadi bagian stabilisasi harga pangan di pasaran,” katanya.
Baca: Pemkab beri kemudahan warga peroleh pangan murah
Ia menyebutkan hingga saat ini jumlah program beras SPHP yang telah digelontorkan di seluruh provinsi ujung paling barat Indonesia itu sebanyak 8.113 ton dan angka tersebut akan terus bertambah sesuai dengan permintaan di pasaran.
“Masyarakat dapat membeli beras SPHP tidak hanya di pasar tradisional dan toko-toko beras, tapi juga dapat membeli di toko retail moderen,” katanya.
Ia menambahkan pada tahun 2024 Provinsi Aceh mendapat alokasi untuk distribusi beras program SPHP sebanyak 33.900 ton.
Program SPHP merupakan bagian dari upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga harga beras di pasaran tetap stabil dan menghadirkan beras dengan harga terjangkau kepada masyarakat.
Baca: Pemkab Aceh Selatan sidak pasar cek pangan jelang Ramadhan
Pihaknya berharap masyarakat di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa tersebut dapat membeli beras SPHP di toko-toko yang menjual beras dengan harga terjangkau yakni Rp57.500 per sak isi 5 kilogram.
Ia menyebutkan hingga saat ini jumlah beras SPHP yang telah terjual di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu sebanyak 5.949 ton dengan target tahun 2024 sebanyak 33.900 ton.
Baca: Ketersediaan pangan di Simeulue hingga tujuh bulan ke depan