Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy menyatakan sebanyak 39,9 persen dari total produksi air bersih badan usaha milik Pemerintah Kota Banda Aceh itu hilang.

"Tingkat kehilangan air PDAM Tirta Daroy masih tinggi mencapai 39,9 persen. Banyak faktor penyebab kehilangan air tersebut," kata Direktur Utama PDAM Tirta Daroy T Novizal Aiyub di Banda Aceh, Sabtu.

Penyebab kehilangan air, sebut dia, di antaranya kebocoran jaringan yang tidak terdeteksi serta penyambungan jaringan pipa air bersih yang dilakukan ilegal.

Ia menyatakan, kapasitas produksi PDAM Tirta Daroy sebesar 683 liter per detik. Sedangkan penjualan air per bulan rata-rata 1,1 juta hingga 1,2 juta meter kubik.

"Cakupan pelayanan kami 88,46 persen. Itu di atas rata-rata nasional. Saat ini kami memiliki 57.890 sambungan rumah atau pelanggan yang dibagi dalam empat zona," ungkapnya.

T Novizal Aiyub mengatakan, pihaknya terus berupa mengatasi masalah kehilangan air bersih tersebut. Di antaranya dengan jalan membangun jaringan pipa yang baru, selain mencari titik kebocoran pipa lama.

"Panjang jaringan pipa PDAM Tirta Daroy saat ini mencapai 1.500 kilometer. Padahal idealnya hanya butuh 500 kilometer saja. Jaringan pipa ini sudah mulai kami benahi," kata dia.

T Novizal Aiyub mengakui untuk menyelesaikan permasalahan air bersih membutuhkan waktu. Sebab, membenahi persoalan air bersih di Kota Banda Aceh sulit dari pada membangun yang baru.

"Kami terus berupaya mengatasi persoalan air bersih, termasuk menekan angka kehilangan air yang masih tinggi. Kami menargetkan awal tahun 2020 mendatang semuanya selesai dengan pelayanan mencapai 100 persen," pungkas T Novizal Aiyub.
 

Pewarta: M.Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018