Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Aceh mengalami inflasi sebesar 0,84 persen meski diwarnai momen Lebaran bagi mayoritas umat muslim di provinsi ini di Juni 2018.

"Inflasi di Aceh disebabkan meningkatnya harga terutama kelompok pengeluaran, seperti bahan makanan 2,6 persen," ujar Kepala Bidang Distribusi BPS Aceh, Kenda Prayitno di Banda Aceh, Senin.

Lalu, katanya, kelompok tranportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,88 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,18 persen.

Kelompok kesehatan 0,17 persen, kemudian kelompok sandang 0,09 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,08 persen, sedangkan pendidikan, rekreasi, dan olahraga relatif stabil.

Ia mengatakan, dari tiga kota yang dihitung pihaknya di Aceh, seperti Banda Aceh inflasi 0,84 persen, Meulaboh inflasi 0,2 persen, dan Lhokseumawe inflasi 1,1 persen selama bulan Juni 2018. 

"Inflasi year on year atau Juni 2018 terhadap Juni 2017 untuk Banda Aceh sebesar 3,78 persen, Meulaboh sebesar 3,05 persen, Lhokseumawe 4,65 persen, dan di Provinsi Aceh sendiri 3,94 persen," jelasnya mewakili Kepala BPS Aceh Wahyudin sedang tugas ke Jakarta.

Terdapat 191 barang dan jasa menunjukkan adanya peningkatan harga yang termasuk ke dalam kelompok-kelompok itu, dan 71 barang dan jasa mengalami penurunan harga dari total 252 jenis.

Beberapa komoditas mengalami peningkatan harga di Juni 2018 antara lain, tomat sayur dengan andil 0,1460 persen, angkutan udara 0,1206 persen, udang basah 0,1121 persen, dan bawang merah 0.1100 persen.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga, seperti cabai merah dengan andil deflasi 0,0922 persen, jeruk sebesar 0,0721 persen, daging ayam ras 0,00524 persen, dan cumi-cumi 0,0416 persen.

"Komponen inti di Aceh selama Juni 2018 mengalami inflasi 0,28 persen, sedangkan komponen harganya diatur pemerintah juga mengalami inflasi 0,82 persen, dan komponen bergejolak inflasi 2,31 persen," terang Kenda.

Kepala BPS, Suhariyanto di hari yang sama mengatakan, inflasi nasional di Juni 2018 sebesar 0,59 persen. Angka itu lebih rendah dibanding inflasi Juni tahun lalu yang juga bertepatan Lebaran 2017 sebesar 0,69 persen.

"Jadi kalau dibanding inflasi lebaran pada tahun-tahun sebelumnya, inflasi Juni ini terendah. Kita perlu mengapresiasi kerja keras pemerintah dan Bank Indonesia yang telah berupaya keras mengendalikan harga," katanya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution bulan lalu menyebut, pemerintah mewaspadai potensi lonjakan inflasi dari kenaikan harga tiket transportasi mudik Lebaran 2018, terutama tiket pesawat.

Pasalnya, meski laju inflasi Mei terbilang rendah, yaitu 0,21 persen, namun potensi inflasi lebih tinggi masih membayangi pada Juni 2018, saat arus mudik masyarakat yang merayakan Lebaran.?

"Yang perlu kami jaga juga di akhir Ramadan, biasanya itu adalah tiket pesawat. Itu harus diperhatikan," ujar Darmin.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018