Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengeluaran per kapita warga Aceh pada 2023 mencapai Rp1,22 juta per bulan, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,18 juta per bulan.
"Secara umum pada 2023 naik rata-rata pengeluaran, itu karena kenaikan harga komoditas, baik makanan maupun bukan makanan, sehingga diikuti dengan kenaikan pengeluaran," kata Ketua Tim Statistik Sosial BPS Aceh, Abdul Hakim, di Banda Aceh, Selasa.
Berdasarkan hasil pengumpulan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023, BPS Aceh mendapatkan pengeluaran bulanan warga Aceh lebih dominan pada makanan.
Baca juga: Biaya hidup melonjak, warga Inggris beralih ke investasikripto dan judi
Dari hasil survei tersebut, angka pengeluaran per kapita makanan lebih tinggi pada penduduk pedesaan sebesar 61,22 persen, sedangkan penduduk perkotaan hanya 51,89 persen.
Lebih lanjut, kata Abdul, pengeluaran per kapita penduduk perkotaan cenderung kepada bukan makanan dibandingkan dengan penduduk pedesaan, masing-masing sebesar 48,11 persen dan 38,78 persen.
Keadaan ini, tambah dia, mengindikasikan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk perkotaan lebih baik apabila dibandingkan penduduk di pedesaan.
"Karena mereka (warga perkotaan ), makanannya sudah cukup sehingga sisa pendapatan dapat disimpan sebagai tabungan/diinvestasikan," demikian Abdul Hakim.
Baca juga: Pj Bupati Abdya bantu biaya hidup dua anak bocor jantung berobat di Jakarta
Pengeluaran per kapita warga Aceh capai Rp1,22 juta per bulan
Selasa, 9 April 2024 17:21 WIB