Lhoksukon (Antaranews Aceh) - Satu unit rumah berkonstruksi beton di Kecamatan Payabakong, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, rusak berat akibat dihantam angin kencang yang melanda wilayah tersebut.

Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin, melalui Kapolsek Payabakong Ipda Pujianto di Lhoksukon Senin mengatakan, angin tersebut menghantam rumah Marliah (45), seorang janda di Desa Tunong Krueng.

“Angin kencang ini telah menyebabkan kerusakan yang cukup parah, yakni atap rumah korban terlepas dan terjatuh ke tanah setelah diterpa angin kencang tersebut,” kata Kapolsek Payabakong Pujianto.

Dikatakan, peristiwa ini terjadi kemarin (Minggu), sekitar pukul 19.30 WIB. Pemilik rumah bersama anaknya terpaksa mengungsi setelah kejadian berlangsung.

Pujianto menjelaskan, kejadian berawal saat pemilik sedang berada di dalam rumah bersama anaknya dan saat itu baru saja selesai melaksanakan Salat Magrib. Lalu tiba-tiba angin mengembus kencang yang membuat korban panik.

Bersamaan dengan itu, tiba-tiba saksi mendengar suara hantaman dari atap rumahnya yang cukup keras, hingga membuat korban ketakutan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, karena atap berangka baja itu diseret angin dan terjatuh beberapa meter dari lokasi rumah.

Setelah insiden terjadi, korban tidak langsung keluar karena takut dan memilih bertahan di dalam rumahnya, meski sudah tidak lagi beratap. Korban baru pergi atau mengungsi ke rumah rumah orangtuanya setelah angin reda.

“Setelah angin benar-benar sudah berlalu, korban baru berani keluar rumah untuk pergi ke rumah orangtuanya yang tidak jauh dari rumahnya,” jelas Ipda Pujianto.
 
Berdasarkan keterangan korban, kata Kapolsek Payabakong, angin puting beliung ini berlangsung sekitar setengah jam atau 30 menit.

Angin kencang itu telah menyebabkan kerusakan yang cukup parah dan menimbulkan kerugian bagi korban. Saat ini, korban bersama tiga anaknya memilih tinggal di rumah orang tuanya untuk sementara waktu.[]

 

Pewarta: Zubir

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018