Sabang (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sabang mengingatkan, masyarakat Kota Sabang, Provinsi Aceh agar mengwaspadai potensi terjadinya angin kecang yang disertai hujan lebat di wilayah tersebut hingga 18 Juli 2018.

"Berdasarkan analisa dinamika atmosfer, wilayah Sabang dan sekitarnya masih berpotensi terjadi angin kencang disertai hujan dengan intensitas ringan hingga lebat," kata Kepala Stasiun Meteorologi Cot Ba U Maimun Saleh, Sabang, Siswanto, di Sabang, Kamis.

Karena itu, masyarakat, nelayan dan pengguna jasa pelayaran di wilayah Sabang agar selalu meningkatkan kewaspadaannya terkait potensi kecepatan angin diperkirakan akan lebih dari 25 knot atau 45 KM per jam.

Kondisi ini diperkirakan masih akan bertahan hingga 18 Juli 2018.

Lebih lanjut, kepada masyarakat Sabang dan sekitarnya diharapkan tetap menjaga kewaspadaannya terhadap kondisi cuaca yang dapat berubah setiap saat.?

Para nelayan dan pengguna jasa transportasi laut agar lebih berhati-hati dan tidak memaksakan diri hingga kondisi cuaca kembali membaik.

"Kami berharap peringatan dini di Kota Sabang dan sekitarnya dapat menjadi dasar dalam melakukan tindakan responsible, baik dalam upaya antisipasi kemungkinan dampak bencana maupun upaya mitigasi risiko terhadap kerugian ditimbulkan oleh bencana hidrometeorologi,? ujar Siswanto.

Menurutnya, masyarakat mestinya dapat melakukan upaya penilaian terhadap potensi risiko bencana di masing-masing lingkungan diantaranya, upaya kesiapsiagaan dalam menyikapi munculnya bencana hidrometeorologi.

"Jika kita sudah menerima informasi potensi cuaca ekstrem berupa munculnya angin kencang dan kenaikan tinggi gelombang, maka masyarakat dengan variasi aktivitas dan profesi atau pekerjaan agar dapat meningkatkan kewaspadaannya,? kata Siswanto.

Dia juga menyatakan, seandaikan informasi yang telah BMKG rilis pada 7 - 11 Juli2018 dapat dijadikan acuan. Pihaknya berkeyakinan bahwa dampak atau risiko yang ditimbulkan akan bisa diminimalisir.

?Kita tidak bisa memindahkan atau menolak bencana alam yang muncul seketika. Namun, bisa melakukan upaya mitigasi sebagaimana UU No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan Bencana," ujar Siswanto.

Stasiun Meteorologi Cot Ba U Maimun Saleh, Sabang juga mengimbau masyarakat mestinya tidak memandang bencana sebagai sebuah takdir semata, sehingga dapat menghadapinya dengan upaya kesiapsiagaan melalui pemahaman informasi peringatan dini.

Masyarakat juga perlu mengenali lingkungan sekitar terhadap potensi terjadinya bencana agar mampu, ?Hidup Berdampingan Dengan Bencana".
 

Pewarta: Irman Yusuf

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018