Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Tim One Village One Product (OVOP) mencatat Kota Banda Aceh memiliki 578 produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan 116 di antaranya sudah dibukukan.

Ketua Tim OVOP Saifullah Muhammad di Banda Aceh, Kamis menyatakan, OVOP bersama Pemko Banda Aceh bekerjasama dengan Centre for Creative Industries of Syiah Kuala University (CCIS) untuk pengembangan ekonomi kreatif dalam tiga tahun terakhir ini.

Saifullah Muhammad menyebutkan, dari ratusan produk tersebut dihasilkan oleh 11.605 UMKM. Dan ini menunjukkan bahwa UMKM dan ekonomi kreatif di Kota Banda Aceh memiliki potensi menjanjikan.

Dari jumlah UMKM yang menghasilkan produk unggulan tersebut, kata dia, dikerucutkan menjadi 40 UMKM untuk dibina secara berkelanjutan karena produk yang dihasilkan memiliki potensi dikembangkan.

Selain itu, OVOP juga menetapkan produk unggulan Kota Banda Aceh, yakni produk olahan kopi dengan sentra produksi di Gampong Ulee Kareng, produk olahan ikan di Lampulo, dan produk kerajinan tangan di Lambaro Skep.

"Ke depan akan kami kembangkan konsep desa wisata dan inovasi di ketiga gampong ini. Semua ini dilakukan untuk mengembangkan ekonomi kreatif yang bermuara pada peningkatan perekonomian masyarakat," kata Saifullah Muhammad.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Banda Aceh Sofianuddin mengatakan, saat ini terdapat 11.605 wirausaha di Banda Aceh atau setara dengan 4,5 persen dari total jumlah penduduk ibu kota Provinsi Aceh tersebut.

"Angka ini di atas rata-rata nasional dan tentu saja potensinya sangat besar untuk menggerakkan perekonomian masyarakat Banda Aceh," kata Sofianuddin mengungkapkan.

Ia mengatakan, Pemerintah Kota Banda Aceh berkomitmen mengembangkan UMKM dan ekonomi kreatif. Pemerintah Kota Banda Aceh juga telah mengucurkan anggaran mencapai Rp9 miliar untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan UMKM.

"Prioritas pemerintah kota adalah untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif tersebut mampu menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Banda Aceh," kata Sofianuddin.
 

Pewarta: M Haris SA

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018