Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda di Blang Bintang, menyatakan satu titik panas terdeteksi oleh satelit dan muncul di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh.

"Sore ini, terpantau cuma satu titik panas di Aceh," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Kamis.

Ia mengatakan, hasil pantauan sensor modis menggunakan ketiga satelit, yakni Terra, Aqua,?dan Suomi NPP, titik panas kali ini di daerah perbatasan di Aceh dengan dua kabupaten di Sumatra Utara, yakni Pakpak Bharat dan Tapanuli Tengah.

Satu titik panas itu terdeteksi di koordinat 97,96 bujur timur dan 2,51 lintang utara atau termasuk ke dalam Kecamatan Singkohor, Aceh Singkil.

"Untuk tingkat kepercayaan titik panas ini masih rendah, yakni 53 persen. Angka yang patut di duga sebagai titik api itu, bila di atas 71 persen atau lebih," kata Zakaria.

Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), mencatat seluas 347,12 hektare hutan dan lahan, terutama gambut kering dalam kondisi hagus terbakar selama dua bulan terakhir tahun 2018 di Aceh.

"Kami tetap ingatkan, agar pemangku kepentingan meningkatkan kewaspadaan kebakaran hutan dan lahan di daerah. Bagi masyarakat setempat, kami imbau supaya tidak membuka lahan baru dengan cara membakar," tegas Zakaria.

Pemerintah membahas upaya antisipasi terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) memasuki musim kemarau pada tahun 2018.

"Kita akan menghadapi musim panas yang akan berjalan ini. Saya sudah dengar dari berbagai daerah ketika ada kemunculan titik api langsung ditangani dan cepat selesai," kata Kepala Staf Presiden, Moeldoko.

Ia menjelaskan sejumlah lembaga terkait, yaitu Badan Metorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Restorasi Gambut, Kementerian Perhubungan, TNI, dan Polri terus berkoordinasi terkait dengan kejadian kebakaran lahan dan hutan.

Kepala staf presiden telah mengundang sejumlah gubernur yang berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan, seperti Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Barat, Aceh, dan Sumatera Utara.

Moeldoko meminta kepolisian di daerah untuk menginvestigasi kebakaran lahan dan hutan yang terjadi.

"Pasti kalau ada indikasi seperti itu pihak kepolisian akan mengambil langkah hukum. Sementara ini bagimana, apakah sudah ada atau belum, belum ada yang tertangkap," ujar Moeldoko.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018